Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Polisi Berpangkat Aipda Meninggal Setelah Dipatuk Ular Hijau Ekor Merah, Kepala Dipotong Tapi Loncat

Ular tersebut biasanya disebut dengan viper hijau dan merupakan jenis ular berbisa yang berbahaya.

Editor: Indry Panigoro
Istimewa/Polsek Srengat/TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
Proses pemakaman Aipda Fathur Rohman di Tempat Pemakaman Umum Desa Wonorejo, Srengat, Kabupaten Blitar, Senin (29/11/2021). Inset: Ular hijau ekor merah 

Sepasang taringnya besar dan panjang yang bisa dilipat, terdapat di bagian depan rahang atas, tertutup oleh selaput lendir mulut.

Panjang ular jantan sekitar 60 cm, sedangkan ular betina lebih panjang, sekitar 80 cm.

Ekornya pendek kecil, panjangnya sekitar 10-13 cm, tetapi kuat memegang ranting yang ditempatinya.

Ular hijau ekor merah bersifat nokturnal atau aktif pada malam hari, namun tidak begitu lincah.

Ular ini kerap menjalar lambat di antara ranting atau di atas bawah hutan.

Namun apabila terancam, dapat juga bergerak cepat dan gesit.

Ular ini menyukai hutan bamboo dan belukar yang tidak jauh dari sungai.

Sering juga ditemukan berdiam di antara daun-daun dan ranting semak atau pohon kecil sampai dengan 3 m di atas tanah.

Tidak jarang pula ditemukan di kebun atau pekarangan dekat rumah.

Ular ini memangsa kodok, burung dan mamalia kecil, juga kadal.

Saat berburu dai dalam gelap, sangat dibantu indra penghidu bahang (panas) tubuh yang terletak pada lesung pipitnya.

Pada siang hari, ular ini menjadi lembam dan tidur bergulung-gulung di cabang pohon, semak atau rimbunan ranting bamboo.

Sering juga ditemukan ular-ular kesiangan yang kemudian tidur sekenanya di dekat permukiman orang, misalnya di tumpukan kayu atau di sudut-sudut para-para di belakang rumah.

Ular hijau buntut merah bersifat ovovivipar, yaitu telur-telurnya menetas semasa masih di dalam perut dan keluar sebagai anak-anak ular, sehingga seakan-akan seperti melahirkan.

Anaknya dapat mencapai lebih dari 25 ekor sekali bertelur. Anak-anak ini akan turun ke lantai hutan dan vegetasi bawah untuk memburu kodok yang menjadi makanannya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved