Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Jumat 26 November 2021, 23 Wilayah Potensi Cuaca Ekstrem

Prakiraan cuaca untuk hari ini Jumat 26 November 2021 dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Editor: Ventrico Nonutu
Wide Open Eats
Ilustrasi cuaca ekstrem. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut prakiraan cuaca untuk hari ini Jumat 26 November 2021.

Prakiraan cuaca tersebut dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ).

BMKG merilis prakiraan cuaca tersebut melalui laman resminya bmkg.go.id.

Baca juga: Kecelakaan Maut Dini Hari, Remaja 14 Tahun Tewas, Korban Terpental Usai Sepeda Motor Tabrak Trotoar

Baca juga: Mahaguru Jurgen Klop dan Thomas Tuchel Bakal Latih Manchester United, Luke Shaw Terancam

Sejumlah wilayah di Indonesia mendapatkan peringatan dini.

Ada beberapa wilayah yang diperkirakan berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

BMKG juga memberikan peta sebaran gambaran potensi gelombang tinggi untuk beberapa perairan di Indonesia.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:

BMKG mengatakan, Ex-Siklon Tropis “PADDY” masih terpantau di Samudra Hindia selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum berangsur melemah bergerak ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia.

Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia barat daya Sumatera yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Samudra Hindia barat daya Sumatera.

Potensi dalam 24 jam kedepan untuk menjadi siklon tropis yakni rendah.

Sirkulasi Siklonik terpantau di Laut Natuna dan di perairan utara Papua Barat yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Kalimantan Barat, di Kalimantan Utara dan di Laut Natuna serta daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di perairan Utara Halmahera.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di perairan Barat Sumatera, Sumatera Utara, dari Semenanjung Malaysia hingga Selat Malaka, dari Perairan Barat Sumatera Barat hingga Bengkulu, dari Selat Karimata hingga Kalimantan Tengah, di perairan Selatan Nusa Tenggara Barat, dari Laut Jawa hingga Selat Makassar, dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tengah, di Nusa Tenggara Timur dan di Papua.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Banten, di DKI Jakarta, di Laut Jawa bag Barat, di Sulawesi Utara, di Maluku, di Papua Barat, dan di Jawa Tengah.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved