Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Gubernur Sulut Olly Dondokambey Jadi Warga Kehormatan Ditjen PSDKP

Olly Dondokambey memberikan apresiasi dan terima kasih serta penghargaan yang tinggi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Olly Dondokambey Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), resmi menjadi warga kehormatan Direktorat Jendral (Ditjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado Olly Dondokambey Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), resmi menjadi warga kehormatan Direktorat Jendral (Ditjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Selasa (23/11/2021).

Pemberian warga kehormatan kepada Olly Dondokambey Gubernur Sulut, dilakukan langsung oleh Ir Sakti Wahyu Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan RI dengan cara menyematkan pakaian kebanggaan loreng Kerapuh Ditjen PSKDP.

Pada saat pelaksanaan Apel Siaga Ditjen PSDKP, dengan mengusung tema Menjaga Laut untuk ekonomi biru, laut sehat, Indonesia Sejahtera, di dermaga Pangkalan pengawasan perikanan Samudera (PPS) Aertembaga Kota Bitung, Sulut.

Olly Dondokambey memberikan apresiasi dan terima kasih serta penghargaan yang tinggi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan.

Pada kesempatan itu Olly menjelaskan terkait geliat eksport ikan Tuna oleh pemerintah provinsi Sulut, ke luar negeri.

Di mana saat ini pemerintah Provinsi Sulut, bekerjasama dengan maskapai penerbangan dan  Bea Cukai, Karantina Pertanian, BKIPM (Balai Karantina Ikan) sudah dilakukan dengan system direct call atau eksport langsung Tuna dari Sulut, ke negara Jepang dan Singapura.

Bagaimana dengan eksport ikan Tuna nanti, lewat jalur laut dari International Hub Port  yang ada di Kota Bitung Provinsi Sulut? Olly bilang saat ini pihaknya tengah meminta izin dari pemerintah pusat.

“Izin ke pemerintah pusat itu, agar supaya pelabuhan Bitung bisa langsung eksport hasil kebutuhan perikanan di Sulut. Seperti dulu pernah melakukan eksport setiap bulan kurang lebih 150 konteiner,” kata Olly Dondokambey.

Bak gayung bersambut, Sakti Wahyu Trenggono Menteri KP RI bilang, terkait dengan eksport ikan Tuna lewat International Hub Port di Kota Bitung bisa dilakukan.

“Kami akan bangun pelabuhan Bitung di tahun 2022,” sambung Sakti Wahyu Trenggono.

Sementara itu menurut Menteri KP, akan terus mendukung penuh langkah pemprov Sulut lewat Olly Dondokambey Gubernur Sulut terkait dengan progress eksport ikan Tuna dari Kota Bitung dan Sulut.

Pihaknya akan melakukan metode penangkapan terukur di laut di wilayah Sulut sampai Biak, hingga proses eksport dan prosesnya di Bitung, mengingat yang paling siap ada di Bitung.

Dan untuk Biak, ada satu diantara industry disana. Selain penangkapan, pihaknya akan menggelorakan budidaya.

Menteri KP akan bertemu dengan investor dari luar, yang akan melakukan investasi deep sea atau budidaya di laut dalam, dengan nilai sampai 300 dolar atau Rp 4,5 trilun di wilayah Sulut.

“Ini karena trobosan dari Gubernur Sulut, mengirimkan atau ekspor dari Sulut ke negara tujuan. Jangan lupa dalam setahun kami sebagai Menteri, menemukan ikan yang langsung ke Amerika, sementara administrasinya lewat Singapura.

Ke Amerika harga 60 Dolar tapi lewat Singapura Cuma 15 dolar, ini tidak boleh terjadi karena apa, pajak kita untuk pembangunan Indonesia,” bebernya.

Di tengah  pembatasan atau kuota yang akan diberlakukan  Kementrian Kelautan dan Perikanan  (KKP), dikuatirkan akan hadir para broker.

Menurut Menteri KP diseluruh Dunia tidak tidak ada lagi pengambilan ikan secara bebas.

Di dunia, semua berbasis kuota. Terkait ada broker, itu ekonomi yang bergerak namun yang terpenting bagaimana jaga ikan itu sendiri tidak ditangkap secara berlebihan.

Lalu penangkapannya diatur di wilayah tertentu ketika di satu wilayah itu terjadi sponing ground atau pemijahan yang bisa terjadi disetiap wilayah, dalam bulan dan waktu tertentu.

Anehnya, di Spanyol ada 6 ribu nelayan dan crew dari Indonesia mampu jelaskan secara gamblang proses penangkapan ikan tidak bebas sangat selektif.

Terjadi bursa perikanan, yang bagus karena ekonominya bergerak.

Contohnya di Kota Bitung tahun ini telah di tangkap jenis ikan tertentu, seperti tongkol, cakalang dan tuna kuotanya 100 ribu.

Dan tahun depan akan ditangkap berapa, orang sudah bisa order atau pesan duluan dan roda perekonomian di Bitung sudah bergerak.

Jika ini terjadi ekonomi akan gerak luar biasa, dan tidak semua centralnya ke Jawa.

“Inilah yang akan kami gerakkan, sehingga kami ingin berkoloborasi. Alhamulillah Gubernur Sulut luar biasa, kami akan minta bantuan ke pemda dan forkopimda untuk mendukung,” harapnya. 

Salian itu, KKP akan siapkan satelit dengan teknologi cangkih.

Bisa melakukan capture dari Sabang sampai Merauke, tidak akan ada kapal atau siapun yang melanggar, oleh petugas akan ketahuan dan langsung didatangi.

Dan secara non fisik, datanya akan kelihatan lewat satelit sampai keberadaan perusahannya.

Tentang Bitung

Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara.

Jarak dari Manado ke Manado Ibu kota Provinsi Sulut yakni 42,4 kilometer lewat Jalan Tol Manado - Bitung, atau sekitar 50 menit ditempuh dengan kendaraan roda empat.  

Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan.

Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki Gunung Dua Sudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. 

Kota Bitung terdiri dari 8 kecamatan dan 69 kelurahan, dengan luas wilayah 302,89 km² dan sebaran penduduk 730 jiwa/km².

Saat ini Kota Bitung dipimpin Wali Kota Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar. (crz)

DPRD Bitung Boyong Tiga Juara, dari Kerukunan dan Legislatif Expo 2021

Sosok Velove Vexia, Anak Pengacara Kondang dan Punya 6 Mantan, Baru Nikahi Pengusaha Aceh

7 Ekor Anjing Mati di Sekitar Sirkuit Mandalika, Warga Menduga Diracun, Ini Kata Pengelola dan Dinas

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved