Berita Minahasa
Cerita Wisatawan Asal Prancis Saat Berziarah di Makam Tuanku Imam Bonjol Minahasa
Selain turis Nusantara, banyak pula turis asing eropa yang ziarah di makam tuanku Imam Bonjol.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Pria ini memasuki Makam Imam Bonjol di Desa Lotta, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, dengan langkah perlahan.
Gaya yang sangat tidak khas bagi umumnya pria prancis yang elegan sekaligus angkuh.
Dengan takzim ia sujud berdoa lantas menabur bunga di atas makam.
Kemudian ia berjalan menuju ke arah batu tempat Imam Bonjol Shalat di sebuah Mesjid samping sungai.
Menuju kesana, menuruni tangga, bau badannya menguar, dan tercium bau tak sedap, salah satu bukti jika orang prancis ini sekali lagi melanggar aturan prancisnya, memakai parfum.
"Orangnya tak bisa berbahasa Indonesia, hanya bilang Khairun yang artinya terima kasih," cerita ahli waris makam Imam Bonjol Abdul Muthalib.
Beber Muthalib, orang Prancis tersebut datang beberapa kali ke makam Imam Bonjol termasuk pada bulan Ramadan.
Dia adalah penjelajah khusus tempat religi Muslim di seluruh dunia. Dan ia punya kesan tersendiri mengenai makam ini, katanya sangat unik karena berada di tengah komunitas Kristen," beber dia.
Menurut Muthalib, sang bule mengaku muslim sejak lahir. Namun namanya berbau Prancis.
"Saya sudah lupa namanya," beber dia.
Beber Muthalib, ada seorang bule lagi yang kerap datang di Makam Imam Bonjol.
Sang bule berasal dari Belanda dan beragama Kristen.
"Ia datang untuk meneliti," kata dia.
Dikatakannya, turis Tiongkok juga belakangan sering datang ke makam imam bonjol.
"Mereka sering berfoto di dalam makam," beber dia. (Art)
Tentang Minahasa