Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sitaro

Jaringan Internet di Sitaro Tak Kunjung Stabil, Warga: Katanya Normal Tanggal 16 November

Masyarakat selaku pelanggan dibuat resah dengan kualitas jaringan internet alternatif sebagai back up layanan yang dinilai tidak maksimal.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
AFP
Ilustrasi Fiber Optik 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Layanan internet di wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) hingga saat ini tak kunjung stabil.

Kondisi ini disebabkan terputusnya kabel fiber optik link Tahuna-Siau karena adanya patahan lempengan bumi arah Selatan Kepulauan Sangihe (Km 43) akibat gempa bumi beberapa waktu lalu.

Masyarakat selaku pelanggan dibuat resah dengan kualitas jaringan internet alternatif sebagai back up layanan yang dinilai tidak maksimal dalam memenuhi kebutuhan para pengguna internet di Kabupaten Sitaro.

Sorotan demi sorotan dari warga selaku pengguna internet terus bermunculan, baik secara langsung maupun lewat media sosial yang mempertanyakan progres pekerjaan perbaikan jaringan kabel fiber optik bawah laut ini.

Pasalnya, sempat beredar informasi di masyarakat yang menyebut bahwa pelaksanaan operasi restorasi kabel fiber optik bawah laut ini akan rampung pertengahan November.

"Katanya jaringan internet akan kembali normal tanggal 16 November lalu. Tapi sampai saat ini kondisinya masih belum stabil juga."

"Sebenarnya sampai kapan proses pekerjaan ini akan berlangsung," kata Adrian Maku, salah satu warga Kelurahan Tarorane Kecamatan Siau Timur.

Pria yang berprofesi sebagai pengelola perusahaan ekspedisi di wilayah Sitaro itu mengaku dirugikan dengan kondisi layanan internet yang tidak stabil seperti saat ini.

"Kerja kami serba online, jadi dibutuhkan kualitas jaringan internet yang stabil. Belum lagi kami sudah berlangganan paket internet bulanan. Dalam kondisi jaringan seperti ini, jelas kami merugi," lanjutnya.

Tak hanya dari kalangan warga, Pemerintah Kabupaten Sitaro turut dibuat gusar dengan gangguan internet yang telah berlangsung sejak akhir September 2021 ini.

Bahkan belakangan, pemerintah daerah telah melayangkan komplain dalam bentuk surat resmi yang ditujukan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Sulut Malut selaku pihak opetator layanan internet di wilayah Sitaro.

Dalam surat komplain, pemerintah daerah meminta kepada penyedia jasa layanan internet untuk mensosialisasikan permasalahan yang terjadi sekaligus menjelaskan upaya dan langkah yang telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan ini agar bisa diketahui publik.

Selain itu, pihak Telkom juga diminta meningkatkan layanan back up atau jaringan internet alternatif untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan serta menjelaskan jaminan kepastian waktu perbaikan sekaligus kompensasi atas kerugian yang dialami pelanggan akibat gangguan internet saat ini.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sitaro, molornya waktu perbaikan kabel fiber optik ini dikarenakan adanya rumpon di sekitar area perbaikan.

"Informasi dari pihak LTI, mereka harus melakukan negosiasi untuk pemindahan rumpon-rumpon dari jalur perbaikan."

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved