Siswa Turun Kelas
Suami Tak Dipilih Orang Tua Murid untuk Jadi Kades, Kepsek Ini Malah Buat 8 Siswa Turun Kelas
Kabarnya ada 8 siswa SD di di Tapanuli Utara, Sumatera Utara turun kelas. Diketahui hal tersebut terkait dengan pemilihan kepala desa.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya ada 8 siswa SD di di Tapanuli Utara, Sumatera Utara turun kelas.
Diketahui hal tersebut terkait dengan pemilihan kepala desa.
Karena orang tua tak memilih suami kepala sekolah sebagai kepala desa, anak mereka pun turun kelas.
Baca juga: 5 Zodiak ini Punya Kepribadian Istimewa, Tak Banyak Orang yang Bisa Ikutin Apa yang Mereka Lakukan
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Ekstrem Hari Ini 18 November 2021, 29 Wilayah Waspada Diguyur Hujan
Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Akan Terjadi Kamis 18 November 2021, Berikut Info Lengkap BMKG
Sebanyak 8 siswa Sekolah Dasar (SD) di Tapanuli Utara (Taput) , Sumatera Utara terpaksa harus turun kelas.
Hal itu diduga karena masalah politik pemilihan kepala desa.
Orangtua siswa diduga tak mendukung suami dari kepala sekolah (kepsek) untuk menjadi kepala desa (kades).
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara pun telah turun tangan dengan memanggil kepala sekolah.
Namun, kepala sekolah membantah tudingan tersebut.
Direktur LBH Sekolah Jakarta, Rodee Nababan mengatakan, dua dari delapan bocah yang turun kelas itu adalah R (12) dan W (10).
Kedua bocah tersebut duduk di bangku kelas 6 dan kelas 4 SDN 173377, Desa Batu Arimo, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara.
"R dan W mengalami intimidasi hingga dipaksa turun kelas diduga hanya karena kedua orangtuanya tidak ingin memilih suami sang kepala sekolah di pilkades mendatang," kata Rodee, Selasa (16/11/2021).
Dikatakan Rodee, R dan W diturunkan ke kelas dua dengan alasan yang macam-macam.
Kuat dugaan, delapan bocah turun kelas karena Kepala SDN 173377 berinisial JS kesal dengan orangtua para siswa yang tidak mau memilih suaminya sebagai kepala desa.
"Kebetulan, selain sebagai Kepala SDN 173377, si oknum juga menjadi pelaksana tugas Kepala Desa Batu Arimo."
"Ya, mungkin dia kesal saat mengetahui jika suaminya yang nyalon jadi kepala desa tidak didukung orangtua muridnya," ungkapnya.