Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Muhammadiyah

Profil KH Ahmad Dahlan, Sosok Pendiri Muhammadiyah

Muhammadiyyah lahir pada 18 November 1912/8 Dzullhijjah 1330. KH Ahmad Dahlan adalah sosok di balik lahirnya Muhammadiyah.

Istimewa via www.dakwahalummah.com.
KH Ahmad Dahlan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Profil KH Ahmad Dahlan, sosok pendiri Muhammadiyah.

KH Ahmad Dahlan merupakan anak dari KH. Abu Bakar, dan Nyai Abu Bakar.

KH Ahmad Dahlan adalah keturunan ke dua belas dari Maulana Malik Ibrahim atau yang dikenal Sunan Gresik.

Muhammadiyyah lahir pada 18 November 1912/8 Dzullhijjah 1330.

KH Ahmad Dahlan adalah sosok di balik lahirnya Muhammadiyah.

Baca juga: Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama Tahun 2021 Ditunda karena PPKM Level 3 Serentak se-Indonesia

KH Ahmad Dahlan
KH Ahmad Dahlan (Wikipedia/ Kompas.com)

KH Ahmad Dahlan mempunyai nama kecil Muhammad Darwis.

Beliau lahir dari kedua orang tua yang dikenal alim, saleh, dan shalihah, yaitu KH. Abu Bakar, Imam Masjid Besar Kauman Kasultanan Yogyakarta serta Nyai Abu Bakar (putri H. Ibrahim, Penghulu Kraton Kasultanan Yogyakarta).

KH Ahmad Dahlan adalah keturunan ke dua belas dari Maulana Malik Ibrahim, seorang wali yang termasuk Walisanga serta dikenal sebagai salah satu ulama penyebar dan pengembang Islam di tanah Jawa.

Garis nasab KH. Ahmad Dahlan adalah putra KH. Abu Bakar bin KH. Muhammad Sulaiman bin Kiai Murtadla bin Kiai Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Jatinom) bin Maulana Muhammad Fadlullah (Prapen) bin Maulana ‘Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim.

KH Ahmad Dahlan dididik dalam lingkungan pesantren sejak kecil.

Di lingkungan itulah beliau menimba berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan, termasuk agama Islam dan bahasa Arab.

Pada tahun 1883, saat masih berusia 15 tahun, beliau menunaikan ibadah haji sekaligus bermukim selama lima tahun di Mekah guna mendalami ilmu agama dan bahasa Arab.

Dari situlah beliau berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaruan dalam dunia Islam, seperti Muhammad Abduh, Jamaluddin Al-Afghani, Rasyid Ridha, serta Ibnu Taimiyah.

Buah pemikiran tokoh-tokoh Islam tersebut mempunyai pengaruh kelak di kemudian hari sehingga menampilkan corak keagamaan yang sama dengan kaum pembaharu.

Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan yang bertujuan memperbarui pemahaman keagamaan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved