Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bolmong

DPRD Bolmong Minta Dinkes Pacu Realisasi Anggaran yang Baru 50 Persen Diakhir Tahun

Realisasi Anggaran dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bоlmоng yang baru mencapai 50 persen diakhir tahun.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Chintya Rantung
nielton durado/tribun manado
Febrianto Tangahu, salah satu anggota DPRD Bolmong Komisi III. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Realisasi Anggaran dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bоlmоng yang baru mencapai 50 persen diakhir tahun.

Ikut mendapat sorotan dari DPRD Bolmong.

Febrianto Tangahu, salah satu anggota Komisi III DPRD Bolmong, meminta agar Dinkes Bolmong bisa memperhatikan hal ini.

Kepada Tribunmanado.co.id, politisi asal Nasdem itu mengaku jika realisasi anggaran adalah salah satu hal yang sangat penting.

"Jadi realisasinya harus terus dipacu, supaya akhir tahun nanti bisa tercapai," kata dia, Senin (15/11/2021) melalui telepon.

Tak hanya itu saja, politisi yang akrab disapa dengan panggilan Anto ini juga meminta agar pembangunan Puskesmas yang ada di Bolmong terus dipacu.

"Puskesmas itu salah satu kebutuhan masyarakat, jadi pembangunannya harus dipercepat," tegas dia.

Ia berharap, dalam waktu dua bulan yang tersisa, Dinkes Bolmong bisa meningkatkan realisasi anggaran yang ada pada mereka.

"Semoga dalam dua bulan ini capaian realisasinya bisa maksimal," bebernya.

Sebelumnya diketahui, Menjelang akhir tahun 2021, realisasi anggaran dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong baru mdncapi 58 persen.

Hal ini dituturkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong Julin Papuling, saat melakukan RDP belum lama ini dengan DPRD Bolmong.

Pada kesempatan tersebut, Julin Papuling menuturkan jika dari anggaran yang dimiliki oleh Dinkes Bolmong ditahun 2021 adalah sebesar Rp 82 Milyar.

Namun anggaran tersebut sempat mengalami recofusing, tapi kemudian dikembalikan lagi kepada pihaknya.

Untuk realisasi dari anggaran RP 82 miliar ini, diperuntukkan untuk gaji sebesar Rp 38 Miliar.

Sedangkan diluar gaji, kurang lebih ada Rp 2 Miliar.

"Jadi total realisasi dari anggaran Rp 82 miliar ini adalah Rp 41 Miliar sekian," kata Julin.

Selain itu, untuk pembangunan fisik berdasarkan pokok pikiran dan kebutuhan yang ada, maka pihaknya melakukan beberapa pembangunan.

Diantaranya, Puskesmas Inabonto yang anggarannya Rp 4,5 Miliar, yang realisasi anggarannya baru uang muka sebesar 20 persen.

"Tapi secara fisik, pembangunannya sudah mencapai 41 persen," kata dia.

Ada pula pembangunan Puskesmas Maelang yang dianggarkan Rp 1,7 Miliar, yang realisasinya sudah mencapai 30 persen.

Sedangkan untuk pembangunan fisiknya sudah 46 persen.

Selain itu, ada pula pembangunan Puskesmas Tadoi yang dianggarkan sebesar Rp 6 Miliar.

Keuangannya baru dibayarkan 20 persen, namun pembangunan fisiknya sudah mencapai 38 persen.

Ada juga pembangunan Puskesmas Lolak yang dianggarkan Rp 1,6 Miliar, realisasi keuangannya sudah 30 persen, dan fisiknya sudah 52 persen.

Selain itu ada juga pembangunan Puskesmas Bilalang yang dibanderol sebesar Rp 4,5 Miliar.

Realisasi keuangannya masih uang muka sebesar 20 persen, dan realissasi fisiknya yakni 36 Persen.

"Ada juga pembangunan rumah dinas bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Tungoi, yang dianggarkan sebesar Rp 400 juta, uang mukanya sudah 20 persen, dan pembangunan fisiknya sudah mencapai 95 persen," ucap Julin.

Kemudian pembangunan rumah dinas bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Poigar yang dianggarkan Rp 476 juta.

Realisasi keuangannya baru 30 persen, tapi fisiknya sudah mencapai 65 persen.

Ada lagi pembangunan untuk Rumah Dinas Nakes di Puskesmas Pusian yang dianggarkan Rp 412 juta, realisasi keuangannya 30 persen, dan fisiknya sudah 65 persen.

Puskesmas Pembantu Apado, ada juga pengadaan fasilitas kesehatan yang dianggarkan dari APBD (DAU), yakni sebesar Rp 349 juta.

Realisasi keuangannya sudah 60 persen, tapi fisiknya sudah mendekati 92 persen.

Untuk Puskesmas Pembantu Bakan, yakni rehab dan pemeliharaan, dianggarkan Rp 645 juta.

Uang mukanya sudah diberikan 60 persen, dan fisik 72 persen.

"Ada juga uraian belanja jasa dan belanja tanah untuk penambahan lahan disalah satu Puskesmas," kata dia.

Julin mengatakan jika dirinya masih menunggu SK pengguna anggaran, PPK, dan bendahara pengeluaran.

"Karena semua sudah bergeser dari jabatan sebelumnya, sehingga kami masih menunggu. Mungkin dengan SK itu ada, maka realisasi kami bisa naik, karena banyak yang sudah menunggu," kata dia. (Nie)

Tentang Bolmong

Kabupaten Bolaang Mongondow adalah kabupaten di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Ibu kotanya adalah Lolak.

Kabupaten Bolaang Mongondow terdiri dari 15 kecamatan, 2 kelurahan, dan 200 desa dengan luas wilayah 2.871,65 km².

Jarak dari Ibu Kota Kabupaten ke Kota Manado adalah 176,7 km, atau 4 jam 32 menit perjalanan dengan kendaraan.

Saat Ini Kabupaten Bolmong dipimpin Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow dan Wakil Bupati Yanny Tuuk.

Baca juga: Kecelakaan Maut Dini Hari, Anggota Polisi Tewas, Mobil Tabrak Motor Lalu Pohon, Berikut Nama Korban

Baca juga: Dulu Lebih Dikenal Bintang Film Panas dan Pernah Diancam, Begini Kabar Artis Yurike Prastika

Baca juga: Kalina Ocktaranny Ditimpa Musibah, Uang Rp 100 Juta Hilang, Istri Vicky Prasetyo Cerita Kronologinya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved