Sejarah
Fakta tentang Majapahit, Perkasa di Darat dan di Laut, Tom Pires: Menguasai Jawa hingga Maluku
Banyak bukti-bukti arkeologis yang menunjukan betapa kerajaan ini di masa jayanya adalah kekuatan yang bukan kaleng-kaleng, di darat maupun di laut.
Tradisi agraris dan maritim sekaligus diturunkan kepada mayoritas masyarakat Majapahit.
"Tinggalan arkeologi dan catatan sejarah, membuktikan bahwa pada zaman Majapahit, budaya maritim dan agraris berkembang pesat dan saling berhubungan erat," sambung Asyhadi.
Hasil bumi yang lahir dari keterampilan agraria luar biasa masyarakatnya, menjadi komoditas yang diperdagangkan dalam perniagaan internasional.
"Lada, pala, kayu manis, dan padi, diperdagangkan ke berbagai pulau melalui kapal-kapalnya yang kuat dan tangguh," jelasnya.
Tak sedikit wilayah di luar nagari yang ditempuh oleh Jung Majapahit, seperti Campa, Khmer, Ayuthia, Cina, bahkan Decima di Jepang.
"Perniagaan yang dilakukan tidak sekadar urusan bisnis atau ekonomi saja, melainkan adanya penyebaran pengaruh kebudayaan," lanjut Asyhadi.
Beberapa temuan arkeologi di Trowulan, Jawa Timur, seperti makam-makam muslim yang berasal dari abad ke-14 hingga 15 M, ditemukan disana.
"Adanya makam putri Campa berangka tahun 1448 M menunjukan adanya pertukaran budaya antara Majapahit dengan Campa," imbuhnya.
Tom Pires mencatat, "kebesaran Majapahit sudah beredar di kalangan masyarakat luas kala itu. Mereka menguasai seluruh Jawa dan meluas hingga Maluku, serta menaungi beberapa kerajaan besar di wilayah Barat dan Utara, berkat ketangguhan maritimnya dan penaklukan kota-kota pelabuhan," kutip Asyhadi.
Untuk mengenang kejayaan Majapahit, masyarakat Madura yang terbiasa menciptakan kapal, berupaya membuat replika Jung Java atau kapal raksasa Jawa milik Majapahit. Pembuatannya dimulai dengan upacara dan tradisi makabin lenggi.
"Upacara makabin lenggi adalah ritual lokal untuk menyambung lunas kapal dengan ujung buritan dan haluan, sehingga menjadi satu bagian utuh," pungkasnya.
Melalui serangkaian ritual ini, kapal yang diberi nama 'Spirit of Majapahit' mulai berlayar dari Sumenep, Madura menuju Pelabuhan Marina, Batavia-Jakarta pada 10 Juni 2009.
Kemudian, pada 4 Juli 2010, kapal ini dilepas kembali mengarungi lautan lepas, menuju ke Brunei, Filipina, hingga ke Jepang.
• Sejarah Hari Ayah Nasional, Sosok yang Punya Peran Penting Pembentukan Karakter Keluarga
• Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda, Gelar Kongres dengan Tiga Kali Rapat di Tempat Berbeda