Tribun Manado Travel
Cerita Mistis di Waruga Sawangan Minut Bikin Turis Tertarik, Pencuri yang Dikutuk hingga Mata Besar
seorang penjaga Waruga bernama Lexi menuturkan waruga itu puluhan tahun silam pernah dicopot bagian luarnya. Dan nasib buruk menyertai si pencuri itu.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Para pencuri di Waruga Desa Sawangan, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dipercaya bakal mengalami penyakit aneh.
Hal itu dikatakan oleh seorang penjaga Waruga bernama Lexi.
Ia menuturkan waruga itu puluhan tahun silam pernah dicopot bagian luarnya. Dan nasib buruk menyertai si pencuri itu.
"Ia alami penyakit aneh, matinya juga sulit," katanya beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Waruga di Sawangan dihuni banyak jenazah Dotu handal di Minahasa. Ada Opo Mamarimbing yang dapat bercakap - cakap dengan hewan.
Ada pula Dotu Kawasaran yang berhasil mengusir perompak dari Filipina serta Dotu yang mengalahkan raja di Bolmong.
"Ada banyak hal hal aneh terjadi di sini. Ada yang lihat orang besar. Seorang turis pernah melihat mata besar saat sedang memotret," katanya.
Sebutnya unsur mistis itu justru menambah daya tarik wisata waruga.
Turis, utamanya nusantara, tertarik dengan cerita berbau mistis di waruga.
"Salah satu cerita yang menarik mereka adalah seorang yang beroleh anak setelah sembahyang di waruga bidan," kata dia. \
Seorang turis Belanda terkejut. Mengunjungi Waruga di Desa Sawangan, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara beberapa waktu lalu, ia melihat sebuah botol minuman terpajang di Museum benda - benda purbakala samping kompleks Waruga tersebut.
Botol minuman itu berasal dari dalam Waruga.
Botol berwarna coklat itu dikenalinya sebagai botol minuman keras bernama Jinni yang beken di Belanda pada masa lampau.
"Bule Belanda itu kenal sekali botol tersebut," kata Yeanette Umboh, penjaga Waruga kepada Tribun Manado beberapa waktu lalu.
Diketahui, Waruga adalah kuburan kuno warga Minahasa. Area penguburannya, jenazah serta barang barang peninggalannya diletakkan dalam kubah batu yang didirikan di atas tanah.
Waruga ini dipercaya sebagai sisa-sisa peradaban Megalithikum.
Di mana peradaban Megalithikum itu sudah ada sejak tahun 800 sebelum masehi. Di Nusantara sisa-sisa kebudayaan ini eksis hingga awal abad ke-20.
Umboh lantas mengajak Tribun Manado melihat botol minuman itu. Botolnya ada dua. Satu berbentuk mirip botol Coca Cola namun lebih lebar.
Satunya memiliki bagian atas yang kecil dengan permukaan besar. Di depan dua botol itu terdapat cangkir keramik.
Cangkir itu, menurut Umboh, berasal dari Mongolia.
"Menurut ahlinya ini dari Mongolia, keramik lainnya berasal dari Cina," kata dia.
Beberapa meter dari situ, nampak sebuah bingkai dengan aneka foto.
Parade foto itu menerangkan kedatangan Ratu Beatrix dan Juliana dari Belanda pada tahun 1993.
"Saya ingat kala itu masih kecil. Dan kami semua menyambutnya di pinggir jalan dengan mengibarkan bendera Indonesia. Keduanya sangat senang. Penjagaan sangat ketat," katanya.
Ungkapnya, dua ratu belanda tersebut sempat berada cukup lama di Waruga. Keduanya pun berfoto di Waruga Dotu Karema. (art)
• Reza DA Sedih Rilis Music Video Sembari Umumkan Cerai Dengan Vilda,Belum Siap Jadi Istri Saya
• Kecelakaan Maut Tadi Pukul 15.00 Wita, Pemotor Scoopy Tewas, Tabrakan dengan Truk Lalu Terlindas
• Kumpulan Doa Dari Kisah Siti Maryam yang Ada di Al Quran, Amalkan InsyaAllah Hidup Berkah