Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tokoh Nasional

Sosok Rachmi Aziya Anak Semata Wayang Ismail Marzuki Pahlawan Nasional, Hidup Dari Jualan Es

Saking susahnya, Rachmi Aziya harus berdagang di pinggir jalan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Editor: Alpen Martinus
Tangkapan layar YouTube Cumcumi
Rachmi Aziya, anak semata wayang Ismail Marzuki, dagang minuman es di depan rumah kontrakannya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Siapa yang tak kenal dengan Ismail Marzuki seorang komposer ternama Indonesia.
Karyanya sudah sangat dikenal di antaranya halo halo Bandung dan gugur bunga.

Bahkan namanya kini diabadikan sebagai satu taman di Jakarta.

Umumnya, para anak dan cucu keturunan pahlawan nasional punya hidup 'terjamin'.

Baca juga: Chord Gitar Gugur Bunga - Ismail Marzuki (Cover Hanin Dhiya)

Rachmi Aziyah (66), anak semata wayang <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ismail-marzuki' title='Ismail Marzuki'>Ismail Marzuki</a>, komposer dari 'Halo-Halo Bandung' hidup susah berjualan es dan tinggal di kontrakan.
Rachmi Aziyah (66), anak semata wayang Ismail Marzuki, komposer dari 'Halo-Halo Bandung' hidup susah berjualan es dan tinggal di kontrakan.(Kolase Kompas.Com/Reni Susanti dan Kompas.com)

Misalnya, para keturunan Ir. Soekarno, seperti Megawati Soekarno Putri dan Guruh Soekarno Poetra, yang aktif di politik dan berbagai bidang lain.

Ada juga artis tanah air yang merupakan keturunan pahlawan nasional, seperti Asri Welas yang merupakan keturunan ketujuh Pangeran Diponegoro.

Namun, nasib yang sama tidak dialami oleh Rachmi Aziya, putri semata wayang dari komposer Ismail Marzuki.

Ismail Marzuki adalah komposer berbagai lagu kebangsaan, seperti Halo Halo Bandung dan Gugur Bunga.

Baca juga: Chord Gitar Indonesia Pusaka - Ismail Marzuki, Lirik Lagu Indonesia Tanah Air Beta

Rachmi Aziah putri Ismail Marzuki berjualan es di depan rumah kontrakannya
Rachmi Aziah putri Ismail Marzuki berjualan es di depan rumah kontrakannya (Istimewa via Tribunnews.com

Saking susahnya, Rachmi Aziya harus berdagang di pinggir jalan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Berjualan es demi sesuap nasi

Di usia 70 tahun, Rachmi harus menjual minuman es di depan rumah kontrakan yang berada di Perum Bappenas Kedaung Sawangan, Depok.

Kebanyakan pelanggannya adalah anak-anak SD yang kebetulan terletak di depan rumahnya itu.

Dibantu oleh anak bungsunya yang sudah berkeluarga, Rachmi mengaku mendapat keuntungan Rp. 30 ribu per hari.

Baca juga: Chord Gugur Bunga - Ismail Marzuki, Kunci Gitar Dasar C, Lirik Lagu Betapa Hatiku Takkan Pilu Telah

Dikutip dari Banjarmasin Post, keempat anak Rachmi telah berkeluarga dan tak tinggal serumah dengannya.

"Kalau uang engga cukup ya harus dicukupin," kata Rachmi dikutip dari video YouTube "Putri Ismail Marzuki Jualan Es", diunggah oleh CumiCumi (2/9/2015).

Sebenarnya, Rachmi masih mendapat royalti dan bantuan dari Depsos RI.

Perihal royalti dan bantuan pemerintah

Sebenarnya, bantuan dari Kemensos RI untuk keluarga pahlawan nasional naik secara tajam.

Sebelum 2013, bantuan yang diberikan pemerintah untuk keluarga hanya Rp. 1.5 juta perbulan.

Namun kini, keluarga bisa mendapatkan Rp. 50 juta pertahun.

Jadi Perias Jenazah

"(Royalti) dari produser ada. Dari pemerintah pun juga ada," kata Rachmi.

Ketika ditanya mengapa berjualan minuman es, Rachmi menjawab modal jadi masalahnya.

"Bisnis yang lain kan memerlukan dana yang besar. Saya kayaknya masih jauh memikir kesitu," kata Rachmi dikutip dari kanal YouTube Cumcumi.

Artikel ini telah tayang di Sajiansedap dengan judul Miris Banget! Anak Semata Wayang Ismail Marzuki Ini Jualan Es depan Sekolah demi Bertahan Hidup, 'Rumah Masih Ngontrak'

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved