Minimalisasi Kerusakan Lingkungan, Henly Tuela: PT SEJ Minsel Selalu Mengacu Studi Kelayakan

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Aktivitas pertambangan emas PT Sumber Energy Jaya di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulawesi Utara, terus berjalan.

Sejak dimulai lebih dari 10 tahun lalu hingga sekarang, perusahaan pertambangan yang pemodalnya dari China ini tak pernah berhenti.

Perbandingan operasional dan hasil emas yang masih ekonomis, membuat eksistensi PT SEJ terjaga.

Keresahan masyarakan soal kerusakan lingkungan, menjadi perhatian khusus PT SEJ.

Menurut bagian Humas PT SEJ, Henly Tuela, mereka berpegang teguh pada aturan untuk meminimalisir kerusakan lingkungan saat beroperasi.

"Untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan, PT SEJ selalu mengacu pada studi kelayakan lingkungan dan ijin AMDAL saat beroperasi," kata Henly Tuela, saat dihubungi TRIBUNMANADO.CO.ID, Jumat (5/11/2021).

Untuk kegiatan reklamasi saja, kata dia, PT SEJ membuat perencanaan selama 5 tahun.

"Kami membuat rencana reklamasi 5 tahun," tandasnya.

Tidak hanya meminimalisasi kerusakan saja yang diupayakan manajemen perusahaan, katanya, mamun PT SEJ memberikan perhatian kepada keselamatan pekerja.

"Untuk keselamatan kerja, PT SEJ telah memberikan induksi keselamatan kerja bagi karyawan baru," ungkap pria yang juga menjabat sebagai staf khusus Bupati Minahasa Selatan itu.

Dijelaskan Henly Tuela, tim yang menangani keselamatan kerja, selalu memberikan briefing kepada semua karyawan sebelum bekerja.

"Setiap sebelum pekerjaan dimulai, karyawan diberikan briefing tentang keselamatan kerja. Itu rutin dilakukan setiap hari," jelasnya.

Tidak hanya briefing saat pekerjaan dimulai yang dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan dalam bekerja, PT SEJ, juga memberikan peningkatan pengetahuan keselamatan kerja kepada semua karyawan.

"Untuk meningkatkan pengetauan keselamatan kerja, PT SEJ memberikan in house training pada karyawan. Itu dilakukan pada hari-hari tertentu," terang Henly Tuela.

Dikatakan Henly, tingkat pengawas PT SEJ telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan Pengawas Operasional Pertama (POP) agar mereka mampu memberikan instruksi kerja yang aman dan nyaman dilingkungan kerja masing-masing.(rul)