Penembakan di Bolsel
Andika, Pria Meninggal Setelah Penembakan di Bolsel Dimakamkan di Bolmut
Dari informasi yang berhasil dihimpun, diketahui bahwa Andika ini sudah lama merantau ke luar daerah, ciri fisik korban dikenali oleh pihak keluarga.
Penulis: Rezki Lintang | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMUT -Terkait Peristiwa kasus penembakan yang terjadi di Desa Saibuah Kecamatan Posigadan, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), pada Kamis (04/10/3021), kemarin sempat hebokan publik.
Dalam peristiwa kasus penembakan tersebut terdapat tiga korban yang ditemukan Meninggal Dunia yaitu, Andika , YR, dan MW
diketahui bahwa Andika adalah salah satu warga Desa Tote Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut),
Dari informasi yang berhasil dihimpun, diketahui bahwa Andika ini sudah lama merantau ke luar daerah, ciri fisik korban dikenali oleh pihak keluarga.
Pantauan media Tribunmanado.co.id pada Jumat (05/11/2021), keluarga dari Andika yang ada di Desa Tote tengah mempersiapkan pemakaman terhadap almarhum.
Terinformasi bahwa jenazah almarhum dalam perjalanan pulang menuju Desa Tote dari Rumah Sakit di Manado.
Sementara itu, dalam pernyataannya pihak Polda Sulut akan terus mendalami kasus dugaan penembakan ini.
Polda Sulut melalui Kabid Humas Kombes Pol. Jules Abraham Abast mengatakan, penembakan terjadi pada Kamis (04/11/2021), sekitar pukul 10.30 Wita.
“Saat itu di TKP ditemukan tiga orang pria dalam keadaan meninggal dunia diduga akibat luka tembak,” ungkap Jules Abraham Abast.
Menurutnya bahwa Identitas ketiga korban yaitu, A (28) warga Ranotana, Yunus Rompis (60) warga Saibuah dan Maikel Wongkar (47) warga Ranotana, Manado.
keterangan awal yang didapatkan oleh kepolisian dari dua orang saksi, warga Saibuah.
“Berdasarkan keterangan saksi, kejadian bermula saat sedang mengkonsumsi minuman keras (miras) jenis cap tikus bersama-sama di rumah seorang warga yang tak jauh dari TKP.
Kemudian korban Yunus Rompis dan tersangka A terlibat percekcokan hingga terjadi perkelahian,” terang abast
Jules memaparkan bahwa, A menuju mobil dan mengambil senjata laras panjang dari mobil milik Maikel Wongkar.
Melihat hal tersebut, Yunus Rompis langsung lari meminta perlindungan kepada Maikel Wongkar, yang merupakan bos dari tersangka A.