Berita Minut
Terima Beasiswa Belajar di Cina dari Perusahaan Tambang, Ivan Bangun Pariwisata Likupang
Kabupaten Minut, provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sejumlah siswa beroleh kesempatan belajar di Cina melalui program beasiswa PT MSM/TTN
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Sayang pendemi Covid membuat ia mvusti balik indonesia.
Beruntung pelajarannya sudah selesai. "Kini tinggal tunggu ijazah, katanya sedang dikirim kemari lewat kapal," ujarnya.
Di Manado, Ivan terus menyimak perkembangan. Berbagai tawaran kerja berdatangan.
Tapi ia menahan diri. "Ini kan masih Covid. Lagi pula ijazah saya belum ada," kata dia.
Tapi dia tak lantas diam dan nganggur. Ivan terus mengupgrade ilmu. Kemampuan bahasa mandarinnya ia bagi pada teman temannya.
"Ada yang suka tanya tanya. Saya ajari," kata dia.
Ivan berniat mengajari warga jika program belajar bahasa mandarin akan diberlakukan. Ia ingin mengajar semua orang.
"Kalau orang tua mungkin kata kata sehari hari tapi kalau anak anak saya ingin belajar lebih dalam lagi. Memang bahasa mandarin sulit.
Tapi dengan kemauan keras pasti berhasil," ujar dia.
Lebih jauh lagi, ia ingin membangun desanya yang kini sedang bangkit dengan pembangunan puluhan home stay untuk menopang kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.
PT MSM/TTN berkomitmen memberikan dana CSR bagi warga sekitar wilayah pertambangan.
Harry Inyo Rumondor salah satu pimpinan mengatakan, pemberian dana CSR perusahaan tersebut meliputi banyak bidang.
Di bidang pendidikan, kata dia, PT MSM/TTN memberikan bea siswa ke Cina dan Taiwan.
"Dan ini sudah empat angkatan," kata dia Kamis (4/11/2021).
Bantuan lainnya di bidang pendidikan adalah bantuan komputer ke sekolah serta peningkatan kualitas guru.