Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Tomohon

Kurangi Bau Sampah, TPA Taratara Tomohon Disemprotkan Cairan Eco Enzyme

Cairan yang dikelola dari sampah organik ini disemprotkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Taratara, Rabu (3/11/2021).

Penulis: Hesly Marentek | Editor: Chintya Rantung
Hesly Marentek/Tribun Manado
Penyemprotan cairan eco enzyme di TPA Taratara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Cairan Eco Enzyme mulai dimanfaatkan di Kota Tomohon.

Kali ini, Cairan yang dikelola dari sampah organik ini disemprotkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Taratara, Rabu (3/11/2021).

Kegiatan penyemprotan ini digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tomohon bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kota Tomohon.

Terpantau, cairan eco enzyme yang sudah dimasukan di dalam Mobil Pemadam Kebakaran disemportkan di seluruh titik TPA Taratara.

Kepala DLH Kota Tomohon John Kapoh menyebut penyemprotan cairan Eco Enzyme ini menjadi pertama kali untuk di TPA Taratara. Sedangkan untuk penyemprotan cairan eco enzyme sudah yang kedua kali.

"Pertama kali itu di sineleyan. Nah kalu untuk di TPA ini pertama," katanya didampingi Sekretaris DLH Kota Tomohon Michael Josep.

Kedepan nanti kegiatan seperti ini nantinya akan dirutinkan. Bahkan akan digelar tiap bulan di berbagai tempat.

"Rencananya mulai tahun depan kita akan lakukan penyemprotan cairan eco enzyme setiap bulan. Akan dilakukan di berbagai lokasi, seperti di Pusat Kota, TPA, Pasar dan lokasi strategis lainnya," ujar John Kapoh.

Diterangkan John Kapoh penyemprotan ini bertujuan guna menghilangkan

"Untuk pekerja di sini. Juga tak menutup kemungkinan orang yang melintas atau berkegiatan di sekitaran sini.

Sementara, Staf Khusus Wali Kota Bidang Lingkungan Hidup Jemmy Makasala menjelaskan cairan eco enzyme ini berfungsi sebagai penyaring udara.

"Misalnya untuk di TPA agar petugas TPA layak hidup jadi tak terganggung dengan konsentrasi gas yang tinggi. Karena jauh dari ambang batas. Kalau ini kan sudah tak dapat cium Hidrogen Sulfida. Berarti Hidrogen Sulfida sudah nol," jelasnya.

"Waktu lalu diukur di sini Hidrogen Sulfida 6 sampai 10 ppm. Itu sangat jauh dari ambang bata yaitu 1 ppm. Jadi sepekan setelah penyemprotan akan diukur lagi," sambung Jemmy Makasala.

Selain itu, bau Gas Metana juga sudah hilang. Karena konstrasi gas metan menurun.

'Kemudian gas metan, usai penyemprotan sempat merasa nyaman. Itu karana konsentrasi gas metan turun," terangnya lagi.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved