Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Belum Banyak yang Tahu, Ini Cara Bandingkan Luas TPA Sumompo Manado Pakai Google Earth dan Juxtapose

Tujuan dari liputan ini untuk mencari tahu berapa luas area yang jadi tempat pembuangan sampah dari tahun ke tahun dengan menggunakan Google Earth.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Kolasetribunmanado/screeoshot Google Earth dan Juxtapose
Cara Bandingkan Luas TPA Sumompo Manado Pakai Google Earth dan Juxtapose 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sudah jadi rahasia umum jika sampah menjadi masalah bagi Kota Metropolitan seperti Kota Manado, Sulawesi Utara ( Sulut ).

Selain mempengaruhi keindahan Kota, sampah juga bisa membawa masalah kesehatan bahkan memicu bencana alam seperti banjir.

Untuk itu diperlukan keseriusan dalam pengeloaan sampah.Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyediakan lokasi Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) yang memadai untuk menampung jumlah produksi sampah warga Kota Manado.

Untuk Kota Manado sendiri ada TPA Sumompo yang dijadikan tujuan akhir dibuangnya sampah warga Kota Manado.

Ya produksi sampah warga Kota Manado semuanya dibawa ke TPA Sumompo Pada resep jurnalisme data kali ini, tribunmanado.co.id menggunakan Google Earth untuk mengukur luas area TPA Sumompo, Manado, Sulut dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, tribunmanado.co.id menggunakan Juxtapose sebagai pembanding gambar TPA Sumompo yang sudah diukur lewat Google Earth.

Tujuan dari liputan ini untuk mencari tahu berapa luas area yang jadi tempat pembuangan sampah dari tahun ke tahun dengan menggunakan Google Earth.

Selain menggunakan Google Earth, dan Juxtapose sebagai media pembanding luas area yang diukur di Poligon Google Earth, artikel-artikel yang sudah tayang di tribunmanado.co.id yang memberitakan soal TPA Sumompo juga digunakan sebagai data penunjang lliputan recipe jurnalis data kali ini.

Untuk bisa menghitung luas areal yang jadi tempat pembuangan sampah di TPA Sumompo tentu ada tahapannya.Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dalam penghitungan luas areal yang jadi tempat pembuangan sampa di TPA Sumompo.

Nah karena belum banyak yang tahu bagaimana cara menghitung, mengukur dan membandingkan luas TPA Sumompo dengan Google Earth dan Juxtapose, maka di bawah ini tribunmanado.co.id akan berbagi caranya.

Tahapan:

Sebelum bisa mengaplikasikan Google Earth, sebaiknya Anda menginstal aplikasi Google Earth Pro terlebih dahulu di PC atau Laptop atau Android, tapi lebih disarankan jika menginstalnya di PC komputer karena nantinya akan jauh lebih mudah ketimbang di ponsel.

Kemudian masuk ke aplikasi Google Earth, lalu tulis pada pencarian lokasi yang jadi titik yang akan diukur, misalnya TPA Sumompo, Manado.

Kemudian ukur luas area titik yang jadi tempat pembuangan sampah di TPA Sumompo dengan menggunakan Poligon yang ada Google Earth.

Pertama-tama lihat menu yang ada di kiri atas berwarna kuning yang tertulis tambahkan tanda letak.

Klik lalu tulis nama lokasi yang nantinya akan diukur luasnya.

Gambar 1. Tampilan layar untuk masuk ke menu tanda letak di Google Earth.
Gambar 1. Tampilan layar untuk masuk ke menu tanda letak di Google Earth. (Screenshot dari Google Earth.)

Setelah mengklik itu nantinya akan terlihat tampilan menu seperti style warna, tampilan ukuran. 

Dengan menambahkan tanda letak ini, akan memudahkan dalam penghitungan luas area nanti.Ini bisa dilihat dalam gambar di bawah ini.

Nah disamping menu titik letak, ada yang namanya poligon.

Sebelum menggunakan poligon kita atur dulu waktunya, itu bisa diatur di menu ke enam yang tertulis penyindra waktu atau modelnya menyerupai gambar jam.

Klik gambar jam tersebut lalu geser ke kiri dan ke kanan untuk melihat tahun dan bulan berapa yang akan dihitung luas areanya dengan menggunakan poligon.

Lalu tambahkan poligon dengan cara mengklik poligon, di situ akan muncul tampilan setting style ukuran garis, warna garis, tampilan, ketinggian dan pengukuran.

Untuk bisa mengaplikasikan poligon kita harus mengatur terlebih dahulu warna.Untuk warna dan ukuran garis itu bisa disesuaikan sesuai kebutuhan dan keinginan.

Setelah itu mulailah menarik garis poligon dengan cara mengklik titik-titik yang akan diukur hingga ujung yang pertama bertemu dengan ujung yang terakhir.

Jangan lupa menyimpan hasil ukuran poligon tadi dengan memberi nama sesuai keinginan dan kebutuhan contoh untuk ukuran poligon tahun 2003 diberi nama Area sampah April 2003.

 Setelah dibagian kiri menu Google Earth centang file yang sudah di simpan contoh Area sampah April 2003.

Klik kanan akan muncul menu properti.

Setelah selesai, masih di menu poligon ada menu yang tertulis pengukuran.Di situ settingnya di ubah.

Yang garis keliling diganti meter, lalu di menu luas diganti jadi meter persegi.

Disitu akan terlihat ukurannya.

Gunakan cara yang tadi sesuai keinginan kebutuhan.

Misalnya untuk mengukur luas area pembuangan sampah dari tahun 2003 sampai 2021.

Kemudian memberi tanda dengan cara memberi nama data tahun 2003, hingga data tahun 2021.

Setinggan pengukuran di poligon yang bisa mengubah jenis ukuran sesuai kenutuhan dan keinginan di Google Earth.
Setinggan pengukuran di poligon yang bisa mengubah jenis ukuran sesuai kenutuhan dan keinginan di Google Earth. (Google Earth.)

Cara mengaplikasikan Juxtapose

Nah karena pada recipe liputan jurnalis data ini akan mengukur perbandingan gambar sampah dari tahun ke tahun, maka aplikasi Juxtapose dirasa cocok untuk digunakan.

Cara menggunakannya yakni ketik timeline.knightlab.com (Timeline) di Google.

Lalu scroll ke bawah dan cari Juxtapose.Juxtapose ini berfungsi untuk melihat perbandingan gambar.

Untuk menggunakan Juxtapose kita harus membuka dropbox.

Nah untuk penggunaan dropbox ini Anda harus menyimpan visualisasi gambar penampakan area sampah yang sudah sudah ditandai dan diukur lewat poligon tadi.

Untuk menggunakan Juxtapose, knightlab.com, kemudian scroll kursor atau anak panah ke paling bawah halaman yang tertulis Storytelling Tools, pada menu Storytelling Tools terdapat tool Juxtapose.

Setelah itu, Anda bisa mengklik Juxtapose.

Nantinya akan muncul tampilan dengan tulisan Create a Juxtapose.

Di bawah tulisan Create a Juxtapose itu ada tampilan Left Image, Right Image, URL, Credit, Label, Preview dan publish.

Untuk kolom Left Image, Anda bisa memasukan link foto yang sudah dicopy dari dropbox.Anda bisa memasukan link foto yang mana saja untuk dibandingkan.

Cara ini sama dengan pada kolom Right Image.Untuk label Anda bisa mencantumkan tanggal, bulan dan tahun.

Kemudian jangan lupa mencantumkan kredit foto ini sebagai hak cipta.

Tampilan pada Juxtapose.
Tampilan pada Juxtapose. (Screenshot Juxtapose)

Data Journalism Recipe yang Dihasilkan:

Pada resep jurnalisme data kali ini Google Earth dan Juxtapose digunakan untuk melihat kondisi di TPA Sumompo dari tahun 2003 hingga 2021.

Dari Google Earth terlihat jika awalnya hanya ada satu titik area pembuangan sampah, namun berjalannya waktu area pembuangan sampah semakin melebar dan terlihat titik-titik yang terletak di Kelurahan Buha, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara itu.

Dari hasil pemantauan lewat Google Earth, diketahui sejak tahun 1985 hingga tahun 2021 ini terjadi pelebaran area pembuangan sampah.Data acak diambil tahun 2003, 2011, 2013, 2015, 2017, 2020 dan 2021.

Dari situ terlihat  terjadi pelebaran area pembuangan sampah, bahkan terdapat beberapa titik baru yang jadi tempat pembuangan sampah akhir tersebut.

Data pada sepuluh tahun lalu dimulai dari tahun 2011 bulan Desember, jika diukur dengan Google Earth menggunakan poligon diketahui garis keliling adalah 950 meter, sedangkan luas area yang jadi tempat pembuangan sampah yakni 32,749 meter persegi.

Sementara untuk data Agustus 2013 terjadi pengurangan area pembuangan sampah.

Jika pada Desember 2011 luasnya 32,749 meter persegi, pada Agustus 2013 garis kelilingnya 1.116 meter, dan luas area yang jadi tempat pembuangan sampah yakni 31., 618 meter persegi.

Untuk data Agustus 2015 luas area yang jadi tempat pembuangan sampah pun semakin luas.Pada tahun tersebut, untuk garis kelilingnya 898 meter, sementara luasnya jadi 45,414 meter persegi.

Kemudian 2 tahun selanjutnya yakni Mei 2017, terjadi pelebaran luas area pembuangan sampah.

Luasnya jadi 46,678 meter persegi dengan garis keliling 1.410 meter.

Pada tahun 2020 bulan Mei, terjadi pergeseran area pembuangan sampah, yang jika pada tahun-tahun sebelumnya, area tempat pembuangan sampah ada di sebelah kiri, pada tahun 2020 areanya sudah ada di sebelah kanan dengan garis keliling 847 meter dan luas area yang jadi pembuangan sampah adalah 29,574 meter persegi, kemudian di bagian depan mengarah ke jalan raya terlihat penumpukan sampah.

Area baru itu luasnya 3,424 meter persegi dengan garis keliling 474 meter.

Tak hanya itu, di terlihat juga ada area baru yang tak jauh dari situ dengan garis kelilling 241 meter dan luar area 1.238 meter persegi.Nah pada April 2021, dari Google Earth terlihat area yang dijadikan pembuangan sampah tinggal ada 2 titik saja, tapi di situ luasnya lebih besar daripada luas area tahun-tahun sebelumnya.

Yakni titik satu di sebelah kiri garis kelilingnya 975 meter, dan luas area yang jadi tempat tumpukan sampah 19,419  meter persegi.

Masih di bulan tahun yang sama tapi di titik 2 dari sebelah kanan gambar di Google Earth terlihat area baru dengan luas 9,177 meter persegi dan garis keliling 673 meter.

Berikut ini adalah link perbandingan luas areal TPA Sumompo dari tahun 2003 hingga 2021 yang divisualisasi lewat Juxtapose:

Perbandingan luas areal TPA Sumompo tahun 2003 dan 2011:

Perbandingam luas areal TPA Sumompo tahun 2013 dan 2014:

Perbandingan luas areal TPA Sumompo tahun 2015 dan 2017:

Perbandingan luas areal TPA Sumompo tahun 2020 dan 2021:

TPA Sumompo Beroprasi Sejak 1972

Selain mendapatkan data luas areal dari Google Earth, data lainnya dari portal terverifikasi pun bisa digunakan.

Misalnya data dari Tribun Manado, dari website tribunmanado.co.id ada beberapa data yang diambil.Data itu hasil liputan wartawan Tribun Manado.

Dari artikel itu pun terungkap sudah sejak kapan TPA Sumompo beroprasi, dan nantinya akan dijadikan apa TPA Sumompo.Dari tribunmanado.co.id dan dari Google Earth juga diketahui di mana lokasi dan bagaimana model TPA Regional TPA Sumompo nanti.

TPA Regional ternyata terletak di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Dari Terungkap sudah sejak kapan TPA Sumompo beroprasi, dan nantinya akan dijadikan apa TPA Sumompo.

Dari tribunmanado.co.id dan dari Google Earth juga diketahui di mana lokasi dan bagaimana model TPA Regional TPA Sumompo nanti.

TPA Regional ternyata terletak di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara."TPA Sumompo sudah beroperasi sejak 1972 dan sekarang memiliki luas sekira 13,6 hektare," kata Lieke Kembuan, Kepala Seksi Penanganan dan Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, Selasa (12/11/2019).

Link terkait : (https://manado.tribunnews.com/2019/11/13/sudah-beroperasi-sejak-1972-serba-serbi-penanganan-sampah-di-kota-manado)

TPA Regional

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merevitalisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Mamitarang di Kabupaten Minahasa Utara untuk meningkatkan layanan sanitasi pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Manado - Bitung - Likupang. 

TPA Sampah Mamitarang direncanakan mampu menampung limbah rumah tangga skala regional dari 4 kota/kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yakni, Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Bitung.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulut tertanggal 30 November 2017 dan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034, TPA Regional dibangun di atas lahan milik Pemprov Sulut di Kecamatan Wori, Minahasa Utara seluas 30 hektar.

Pekerjaan TPA diawali oleh Dinas PUPR Pemprov Sulut dengan membangun jalan akses menuju TPA dengan biaya APBD Pemprov Sulut.

Kementerian PUPR juga membangun sejumlah fasilitas pendukung seperti perkerasan jalan untuk mendukung operasional truk, revetmen pemasangan batu, unit gerbang TPA dan pintu portal, pos jembatan timbang, kantor pengelola, garasi, bengkel alat berat dan truk sampah, tempat cuci truk serta membantu penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

TPA sampah ini didesain mampu menampung 312.29 ton sampah per hari yang dihasilkan oleh 143.131 KK atau setara 572.526 jiwa dengan masa layanan sekitar 5 tahun.

Lokasi TPA Regional Mamitarang sekitar 11,2 km dari Bandara Sam Ratulangi Manado dan 14,7 km dari pusat Kota Manado dengan waktu tempuh sekitar 36 menit melalui jalur darat.

Keberadaan TPA diharapkan dapat memberikan dukungan nyata bagi pengembangan kawasan pariwisata Manado - Bitung - Likupang sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Link terkait : (https://eppid.pu.go.id/page/kilas_berita/2331/Selesai-Akhir-Tahun-2021-TPA-Regional-Mamitarang-di-Sulut-Layani-Pengolahan-Sampah-Kawasan-Wisata-Likupang)

Gunungan sampah di TPA Sumompo Manado kian tinggi. Amatan Tribun Manado, Rabu (3/2/2021) pagi, tinggi gunung sampah sudah mencapai puluhan meter.
Gunungan sampah di TPA Sumompo Manado kian tinggi. Amatan Tribun Manado, Rabu (3/2/2021) pagi, tinggi gunung sampah sudah mencapai puluhan meter. (tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

TPA Sumompo akan Dijadikan Ruang Terbuka Hijau

Dalam berbagai kesempatan, dulu Wali Kota Manado Vicky Lumentut menyampaikan TPA Sumompo akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Wali Kota Manado yang baru Andrei Angouw juga diketahui memasukan penataan TPA Sumompo sebagai salah-satu program prioritas AA-RS.

“Ke depan pengelolaan sampah di TPA regional, TPA lama di sini ditata dengan baik dijadikan fasilitas umum seperti taman, atau fasilitas publik lainnya yang bisa memberi manfaat,” terang Andrei Angouw. (Indri Fransiska Panigoro)

Link terkait : (https://manado.tribunnews.com/2019/05/24/vicky-lumentut-sebut-tpa-sumompo-bakal-jadi-ruang-terbuka-hijau)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved