Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info BMKG

Begini Pernyataan BMKG Terkait Gempa Swarm Ambarawa-Salatiga, Apa Bisa Muncul dan Meningkat Lagi?

Gempa bumi beruntun mengguncang wilayah Banyubiru, Ambarawa, dan Salatiga sejak Sabtu (23/10/2021) hingga Senin (25/10/2021).

Kolase Tribun Manado/Twitter @Daryono BMKG
Frekuensi Gempa Swarm Sabtu (23/10/2021) yang mengguncang Kota Salatiga/Gempa Swarm Kota Salatiga, Minggu (24/10/2021) Berikut adalah penjelasan mengenai gempa swarm yang mengguncang Kota Salatiga pada hari Sabtu (23/10/2021) dan Minggu (24/10/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rentetan gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa, Jawa Tengah tersebut bersumber dari sesar aktif di kompleks gunung Telomoyo.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, bahwa seluruh rentetan gempa baik gempa utama (mainshock) dan 7 gempa susulan berpusat di kompleks Gunung Telomoyo.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (23/10/2021), gempa utama bermagnitudo 3,0 terjadi sekitar pukul 00.32 WIB.

Kemudian, 7 gempa susulan dengan magnitudo 2,9; 2,5; 2,5; 2,6; 2,1; 3,0; dan 2,7 yang terjadi pada pukul 06.44 WIB.

Puncak Gunung Telomoyo.

Gempa bumi beruntun mengguncang wilayah Banyubiru, Ambarawa, dan Salatiga sejak Sabtu (23/10/2021) hingga Senin (25/10/2021).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, sepanjang Senin (25/10/2021) telah terjadi tiga kali gempa swarm di Banyubiru, Ambarawa, dan sekitarnya.

Aktivitas gempa swarm pada hari Senin terjadi pada pukul 5.05 WIB (M 2,5), 14.43 WIB (M 2,7), dan 21.29 WIB (M 2,6).

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, sejak Sabtu (23/10/2021) tercatat sudah terjadi 36 kali gempa di wilayah tersebut.

"Ditinjau magnitudonya, aktivitas gempa swarm Banyubiru, Ambarawa dan sekitarnya didominasi oleh aktivitas gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 3,0 sebanyak 30 kali dengan magnitudo terkecil 2,1," kata Daryono melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (26/10/2021).

Menurut Daryono, gempa dengan magnitudo di atas 3,0 terjadi sebanyak enam kali dengan magnitudo terbesar 3,5.

Aktivitas gempa menurun

Daryono mengatakan, frekuensi aktivitas gempa swarm di Banyubiru, Ambarawa, dan sekitarnya terus mengalami penurunan sejak hari pertama.

  • Hari pertama: tercatat 24 kali gempa
  • Hari kedua: tercatat 9 kali gempa
  • Hari ketiga: tercatat 3 kali gempa

"Dan hingga hari ini, Selasa (26/10/2021) siang belum terjadi gempa. Tentu patut kita syukuri, semoga ini menjadi petunjuk bahwa aktivitas swarm akan segera berakhir," ujar Daryono.

Namun, ia mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada, karena perilaku gempa swarm bersifat kambuhan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved