Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi Terkini

Gempa Malam Ini Minggu 24 Oktober 2021, Jawa Timur Diguncang, Info Terkini BMKG Lokasi dan Magnitudo

Info gempa bumi terkini Minggu 24 Oktober 2021 malam ini, diketahui gempa bumi terkini terjadi di wilayah Jawa Timur pukul 18.56 WIB.

Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
Stageof Sleman
Info gempa bumi terkini yang mengguncang wilayah Jawa Timur malam ini Minggu 24 Oktober 2021 

Gempa yang terakhir terjadi pada pukul 11.00 WIB dengan kekuatan magnitudo 2.4.

Pusat gempa bumi tersebut berada di darat 5 kilometer Tenggara Ambarawa, Jawa Tengah, dengan kedalaman 14 kilometer.

"Gempa ke-33, untuk sementara (?) ini yg terakhir: Mag:2.4 SR, 24-Oct-21 11:00:01 WIB, Lok:7.32 LS, 110.42 BT (5 km Tenggara AMBARAWA-JATENG), Kedlmn: 14 Km ::BMKG-BJI" tulis twitter Daryono BMKG.

Begini penjelasan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui akun instagram terkait gempa yang terjadi di wilayah Jawa Tengah.

1. Hasil monitoring BMKG sejak hari Sabtu 23 Oktober 2021 pukul 00.00 WIB dinihari hingga hari Minggu 24 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB sudah tercatat sebanyak 32 kali aktivitas gempa di Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya.

2. Seluruh gempa yang terjadi memiliki magnitudo kecil, bahkan tidak ada yang melebihi magnitudo 3,5. Gempa paling banyak terjadi memiliki magnitudo kurang dari 3,0 dengan magnitudo terkecil yang dapat dianalisis adalah gempa dengan magnitudo 2,1.

3. Seluruh gempa yang terjadi merupakan gempa sangat dangkal dengan kedalaman kurang dari 30 kilometer. Gempa paling banyak terjadi berada pada kedalaman kurang dari 10 km dimana gempa terdangkal berada pada kedalaman 3 kilometer yang terjadi sebanyak 3 kali.

4. Jika kita mencermati data parameter gempa yang terjadi sejak Sabtu pagi dinihari tampak bahwa berdasarkan sebaran temporal magnitudo gempa, maka fenomena tersebut dapat dikategorikan sebagai gempa swarm.

5. Gempa swarm dicirikan dengan serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi, berlangsung dalam waktu “relatif lama” di suatu kawasan, tanpa ada gempa kuat sebagai gempa utama (mainshock).

6. Umumnya penyebab gempa swarm antara lain berkaitan dengan transpor fluida, intrusi magma, atau migrasi magma yang menyebabkan terjadinya deformasi batuan bawah permukaan di zona gunungapi. Gempa swarm memang banyak terjadi karena proses-proses kegunungapian.

7. Selain berkaitan dengan kawasan gunung api, beberapa laporan menunjukkan bahwa aktivitas swarm juga dapat terjadi di kawasan nonvulkanik (aktivitas tektonik murni), meskipun kejadiannya sangat jarang. Swarm dapat terjadi di zona sesar aktif atau kawasan dengan karakteristik batuan yang rapuh sehingga mudah terjadi retakan.

8. Terkait fenomena swarm yang mengguncang Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya ada dugaan jenis swarm tersebut berkaitan dengan fenomena tektonik (tectonic swarm), karena zona ini cukup kompleks berdekatan dengan jalur Sesar Merapi Merbabu, Sesar Rawapening dan Sesar Ungaran.

9. Dugaan tektonik swarm ini tampak dari bentuk gelombang geser (shear wave) yang sangat jelas dan nyata menggambarkan adanya pergeseran 2 blok batuan secara tiba-tiba.

10. Tectonic swarm umumnya terjadi karena adanya bagian sesar yang mengalami rayapan (creeping) sehingga mengalami deformasi aseismik atau bagian/segmen sesar yang tidak terkunci (locked) bergerak perlahan seperti rayapan (creep).

11. Fenomena gempa swarm di Banyubiru ini tentu sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut dan menjadi tantangan bagi para ahli kebumian kita untuk mengungkap penyebab sesungguhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved