Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Indonesia

Tak Banyak yang Tahu, Inilah Manusia Purba Diduga Nenek Moyang Bangsa Indonesia, Terbagi Jadi 3 Ras

Inilah asal usul manusia purba yang diduga jadi nenek moyang bangsa Indonesia!

Editor: Frandi Piring
Wikimedia Commons
Inilah Manusia Purba Diduga Nenek Moyang Bangsa Indonesia, Terbagi Jadi 3 Ras. 

Kedatangan penduduk ini didukung dengan ditemukannya peninggalan berupa kapak persegi di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi bagian barat.

Peninggalan serupa juga ditemukan di Vietnam dan Kamboja. Kapak persegi adalah senjata khas bangsa Yunnan.

Secara umum, mereka datang dalam dua gelombang besar.

1. Gelombang pertama

Gelombang pertama diperkirakan sampai di wilayah nusantara pada 2.000 SM sampai 1.500 SM. Dari Vietnam, kelompok orang Yunnan terbagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama meneruskan perjalanan ke Malaka, Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Kelompok ini adalah orang-orang ras Mongoloid.

Kelompok pertama ini bertumbuh cukup besar dan hidup di gua-gua di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Sebagian kecil ras ini yang tinggal di Nusa Tenggara bertemu dengan ras Austro Melanosoid dan menghasilkan keturunan yang sekarang mendiami Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan kelompok kedua melanjutkan ke Laut Cina Selatan, Filipina, Sulawesi, Maluku, dan Irian (Papua). Kelompok kedua adalah orang-orang ras Austro Melanosoid.

2. Gelombang kedua

Gelombang kedua nenek moyang Indonesia datang sekitar tahun 500 SM. Kali ini yang datang hanya orang-orang Austronesia atau Mongoloid.

Mereka bergerak dari Tonkin dan menyebar di wilayah nusantara mulai dari Indonesia bagian barat.

Gelombang kedua ini banyak menetap di Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan sekitarnya.

Oleh karena itulah, Indonesia bagian barat saat ini paling banyak DNA dari China atau Asia Timur yang merupakan asal dari ras Mongoloid.

Sedangkan ras mongoloid di Nusa Tenggara haada sedikit, dan sedikit sekali di Indonesia bagian Timur.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved