Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bolmong

Silahturahmi dengan Pengurus GMIBM, Bupati Yasti Mokoagow Siap Bangun Pusdiklat di Tahun 2022

Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Masehi Injili Bolaang Mongondow (GMIBM) bertemu dengan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow

Penulis: Nielton Durado | Editor: Chintya Rantung
IST/Diskominfo Bolmong
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow saat bertemu dengan pengurus Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Masehi Injili Bolaang Mongondow (GMIBM). 

"Lokusnya sendiri ada di Bolmong,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya berharap Pemkab Bolmong dapat turut menopang pembangunan fisik fasilitas umum, seperti gereja maupun gedung sekolah.

“Selain pembangunan fisik fasilitas umum, kami berharap adanya topangan dari Pemkab Bolmong berkaitan dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa bantuan pendidikan studi akhir,” harap Wenny Kamasaan.

Ketua Sinode GMIBM ini juga mengapresiasi atas tindakan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, karena telah cepat tanggap membantu pemulihan fasilitas ibadah, gedung sekolah, dan rumah penduduk, pasca bencana di Desa Batu Merah, Kecamatan Sangtombolang, akibat banjir bandang.

Dalam kesempatan itu juga Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menyebutkan, untuk daerah Bolmong memiliki jemaat GMIBM terbesar.

Itu karena dari sisi jumlah penduduk.

Dan lebih besar 4 kali lipat dibandingkan daerah lainnya di BMR.

“Kurang lebih dari 100 persen jemaat GMIBM, itu sekitar 56 persen berasal dari Bolmong. Selain itu, rededominasi gereja juga termasuk paling banyak di Bolmong” sebutnya.

Yasti Soepredjo Mokoagow mengakui, untuk fasilitas tempat ibadah memang gereja lebih banyak.

Kurang kebih ada 300. Itu sudah terhitung beberapa tempat ibadah, mulai dari Katolik, Pantekosta dan sebagainya.

“Tapi yang terbesar adalah GMIBM,” ungkap Yasti.

Menanggapi bantuan untuk pemerintah daerah, Bupati Bolmong mengatakan akan mengupayakan.

Karena dalam 2 tahun belakangan ini, anggaran APBD Bolmong terpotong atau direfocusing karena pandemi covid-19.

“Kita upayakan semampu kita, karena anggaran kita cukup besar terpotong, bahkan nyaris tak ada pembangunan infrastruktur. Kurang lebih Rp 367 miliar terpotong dalam 2 tahun akibat pandemi covid-19,” jelas Bupati.

“Namun mudah-mudahan tahun depan bisa stabil, dan apa saja yang disampaikan bisa dipenuhi,” tambah dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved