Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Mesir Nekat Pindahkan Puluhan Mumi, Lupa Kutukan Firaun yang Renggut Banyak Nyawa

Banyak warga yang diharapkan menyalakan TV mereka untuk parade besar memindahkan 22 mumi kerajaan Mesir kuno.

Editor: Rhendi Umar
Istimewa
Mesir nekat memindahkan para mumi Firaun dari tempat istirahat terakhir mereka, membangkitkan kutukan Firaun 

Makam Tutankhamun sendiri dibuka oleh arkeolog Inggris, Howard Carter, pada 1922.

Anggota ekspedisinya kemudian kulitnya mengeriput kemudian meninggal, membuat mitos kutukan semakin kuat.

Namun arkeolog dan ilmuwan sekarang mengatakan mereka kemungkinan terkena paparan debu dan bakteri yang disimpan dalam makam yang tertutup.

Arkeolog Mesir, Zahi Hawass, menyangkal rumor tersebut.

"Sebelum mumi-mumi berjalan di jalanan Kairo sudah ada hal-hal terjadi di Mesir: kapal di Terusan Suez, juga kecelakaan kereta dan sebuah bangunan runtuh. Semua orang mengatakan ini adalah kutukan dari mumi, tapi aku berkatan tidak adak kutukan dari mumi," ujarnya dikutip dari NBC.

"Kutukan bagus untuk TV, untuk film dan koran, tapi itu tidak benar, tidak ada kutukan sama sekali."

Alih-alih kutukan, Hawass mengatakan warga lokal dan turis asing bisa melihat "rahasia" dari masing-masing mumi ketika mereka dipajang.

"Parade ini sangat penting tidak hanya untuk Mesir tapi juga untuk seluruh dunia karena 22 raja akan berjalan di jalanan Kairo seperti sihir," tambahnya.

Para arkeolog menemukan mumi dalam dua kali penggalian di tahun 1881 dan 1898 di kompleks kuil kamar mayat Deir Al Bahari di Luxor dan di Valley of the Kings.

Mumi tertua di kelompok itu adalah Raja Seqenenre Tao, raja terakhir di Dinasti ke-17, yang berkuasa di abad ke-16 Sebelum Masehi.

Diperkirakan ia meninggal dengan kekerasan.

Parade juga akan memasukkan mumi Ramses II, Seti I dan Ratu Ahmose-Nefertari.

Mereka bertanggung jawab untuk ekspedisi militer, jaringan perdagangan dan pembangunan monumen besar-besaran dan kreasi megah.

"Dengan melakukannya seperti ini, dengan kemegahan dan keadaan yang luar biasa, mumi mendapatkan haknya," kata Salima Ikram, ahli Mesir Kuno di American University di Kairo, kepada Reuters.

"Ini adalah raja-raja Mesir, ini adalah firaun. Jadi, ini adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat."

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved