Doa Bacaan
Doa Mustajab Pelebur Dosa, Amalan yang Dipakai Nabi Adam
Selain dengan melakukan segala perintah-Nya, kita juga harus berdoa memohon pengampunan Allah SWT atas segala dosa yang pernah dilakukan.
"Ya Allah, aku memohon pada-Mu diberikan keimanan yang meresap dalam hati, keyakinan yang teguh sehingga aku yakin bahwa tidak ada apa pun yang akan menimpaku kecuali karena takdir yang telah Engkau catat, dan aku rida terhadap ketentuan yang Engkau tetapkan untukku."
Dari doa-doa mustajab di atas, Allah SWT telah menjanjikan wasiat untuk Nabi Adam AS berikut untuk anak turunnya, artinya umat manusia.
Kiranya setiap hamba pernah terjerumus dalam dosa dan tak luput dari kesalahan.
Sebesar apapun dosa dan kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya Allah SWT Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.
Sebagaimana tercantum dari riwayat Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT berfirman:
قَالَ اللَّهُ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَرَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
"Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan."
"Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan."
"Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi no. 3540. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari doa-doa Nabi Adam AS tersebut, hendaknya menjadi pelajaran bagi umat manusia.
Termasuk pelajaran pentingnya tentang adab memohon ampunan kepada Allah SWT.
Selain berdoa, tentu saja memohon taubat senantiasa diiringi dengan segala upaya untuk tak mengulanginya.
Dikutip dari kitab At-Tafsir Al-Munir, Syekh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan bahwa syarat diterimanya taubat itu ada empat perkara.
Pertama, menyesali dosa yang telah dilakukan.
Kedua, meninggalkan dosa tersebut