Berita Sulut
Walhi Sulut Desak Kasus Penembakan Warga Bolmong Diusut Tuntas
asus penembakan warga di Desa Toruakat, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara menuai sorotan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kasus penembakan warga di Desa Toruakat, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara menuai sorotan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Utara (Sulut).
Direktur Walhi Sulut Theo Runtuwene meminta kepada Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Nana Sujana menuntaskan kasus penembakan terhadap warga.
"Gubernur dan Kapolda agar menuntaskan kasus penembakan ini," tegas Theo Runtuwene, Selasa (19/10/2021).
Hal itu bermula karena warga desa protes terhadap aktivitas perusahaan pertambangan PT Bulawan Daya Lestari yang telah masuk wilayah mereka dan diduga tidak memiliki izin sejak dari tahun 2019.
Berujung pada tewasnya seorang warga diduga kuat bernama Armando Damapolii, warga Desa Toruakat.
"Selain itu mengakibatkan beberapa orang warga luka-luka akibat konflik yang melibatkan masyarakat dan pihak perusahaan," kata Theo.
Untuk itu, kasus ini kemudian menjadi alarm bagi kebebasan berpendapat, perjuangan dalam menuntut hak pihak yang dirugikan oleh aktivitas PETI.
"Kasus ini merupakan sebagian kecil dari ancaman penurunan demokrasi khususnya di Sulawesi Utara. Kasusnya sudah memasuki dua minggu lebih dan belum terungkap," jelasnya.
Selain itu, Walhi Sulut juga mengingatkan kepada aparat penegak hukum dan pemerintah bahwa jika ingin memberantas PETI, maka harus memulai dari akar-akar masalah.
Salah satu poinnya yang menjadi akar permasalahan adalah aktifitas jual beli bahan-bahan kimia yang dipakai dalam proses-proses pertambangan tanpa izin.
"Jika ini dilonggarkan dan di beri ruang oleh pemerintah dan aparat penegak hukum sama saja pemerintah dan aparat penegak hukum melegalkan aktivitas PETI dan kerusakan Lingkungan Hidup di Sulawesi Utara," tukas Theo.
"Karena jelas dampaknya nanti kepada anak cucu kita yang akan terdampak dari akibat kerusakan-kerusakan lingkungan ulah pemangkuh kekuasaan pemberi izin dan aparat penegak hukum," tandasnya. (hem)
Baca juga: Masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Posigadan Bolsel, Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam Pukul 21.30 WIB, Seorang Pemotor Tewas, Vario Tabrakan dengan Satria FU
Baca juga: BREAKING NEWS, Diduga Punya Ilmu Hitam, Pria di Desa Jambusarang Bolmut Tewas Dibunuh