Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Penyebab Banyak Antrean Pembeli Solar di SPBU, Ini Penjelasan Pertamina

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan mengenai penyebab antrean yang sempat terjadi di beberapa SPBU.

tribunmanado.co.id/Isvara Savitri
Antrean truk pembeli solar di SPBU Kairagi, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (28/9/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan mengenai penyebab antrean yang sempat terjadi di beberapa SPBU.

Beberapa hari ini terjadi antrean pembeli solar bersubsidi di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Pulau Sumatera, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Penyebab Banyak Antrean Pembeli Solar di SPBU, Ini Penjelasan Pertamina

Baca juga: Kabar Karim Benzema dan Pemain Real Madrid Jelang Laga Melawan Shakhtar di Liga Champions Besok

Baca juga: Menteri PPPA Bintang Puspayoga Hari Ini Datang di Sulut, Luncurkan Program Tabungan Perempuan

Baca juga: 32 Daerah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Info BMKG untuk Selasa 19 Oktober 2021

Petugas operator menunggu datangnya pasokan BBM karena kehabisan stok di salah satu SPBU di Jalan Ringroad/Gagak Hitam, Medan, Rabu (13/10/2021). Sejumlah SPBU di Kota Medan terpaksa menunggu pasokan karena mengalami kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM). (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Yang terkini mengenai kelangkaan solar bersubsidi telah merambah hingga Tol Trans Jawa dari Semarang sampai Probolinggo. Fenomena ini terekam dalam unggahan video dan viral di media sosial.

Terjadinya antrean panjang truk-truk yang membutuhkan bahan bakar, sehingga arus distribusi logistik di berbagai daerah mulai terhambat.

Apalagi kasus yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera menyebabkan antrean hingga berhari-hari lamanya.

Terkait hal tersebut perusahaan migas pelat merah yakni PT Pertamina (Persero) menjelaskan terkait adanya isu kelangkaan solar bersubsidi di sejumlah wilayah.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, hal ini disebabkan meningkatnya permintaan BBM jenis tersebut.

"Antrean yang sempat terjadi di beberapa SPBU ini memang dikarenakan terjadinya lonjakan demand yang signifikan," ucap Fajriyah saat ditemui di Grha Pertamina Jakarta, Senin (18/10/2021).

"Seperti di Sumatera Utara contohnya, itu sekitar 10 persen peningkatan demandnya, sehingga kami harus melakukan percepatan untuk bisa menyalurkan solar subsidi tersebut," sambungnya.

Baca juga: Peringatan BMKG Fenomena La Nina Muncul di Wilayah Indonesia, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Baca juga: Bantu Perekonomian di Masa Pendemi, Ini yang Dilakukan Petani Perempuan Desa Tolondadu II Bolsel

Baca juga: Waspada Hujan dan Petir, Berikut Prakiraan Cuaca Beberapa Kota di Indonesia Hari Ini 19 Oktober 2021

Fajriyah menuturkan, untuk info terbarunya di Sumatera Utara, antrean produk biosolar sudah berangsur baik dan normal.

"Sekarang Alhamdulillah kalau dilihat secara riil di lapangan, antrean sudah mencair dan antrean sudah bersifat normal," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik DPD Aptrindo Jateng & DIY, Agus Pratiknyo mengatakan untuk truk-truk antar kota antar propinsi (AKAP) kelangkaan biosolar seperti tentu saja sangat menyulitkan, karena terpaksa harus sering-sering mengantre dan membuang waktu dalam perjalanannya.

Agus mengusulkan agar Pertamina memperketat pengawasan di seluruh SPBU yang dikelola agar tidak terjadi lagi praktik penimbunan BBM bersubsidi.

Diharapkan pemerintah juga merilis peraturan mengenai konsumsi BBM subsidi yang hanya boleh digunakan untuk kendaraan pelat kuning.

"Sebenarnya sudah lama dilakukan pendataan penjualan Biosolar oleh petugas di semua SPBU, namun sampai saat ini kami tidak tahu untuk apa sebenarnya pendataan itu," kata Agus.

"Kalau untuk pengendalian suplai BBM bersubsidi, kan mestinya sudah bisa dikalkulasikan dengan pendataan itu. Kami berharap pemerintah mau serius memikirkan soal kelangkaan biosolar yang sering terjadi ini," tambahnya.(Tribun Network/ism/kps/wly)

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Selasa 19 Oktober 2021, Berikut 23 Wilayah yang Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Baca juga: Begini Penyebab Melemahnya Kekuatan Partai Golkar di Sulut Menurut Pengamat Politik Ferry Liando

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 03.40 Wita, Pengendara Motor Tewas, Korban Mabuk Berat Lalu Tabrak Pulau Jalan

Baca juga: Daftar Daerah yang Mendapat Peringatan Dini dari BMKG, Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Terkini Nasional

Telah tayang di:

https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/10/19/pertamina-akui-kelangkaan-solar-di-beberapa-daerah-terjadi-akibat-lonjakan-permintaan?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved