Doa Bacaan
Kumpulan Doa yang Pernah Dipanjatkan oleh Sahabat Nabi Abu Bakar Ash Shiddiq
Abu Bakar dikenal sebagai sosok yang sabar dan rendah hati. Selain itu seperti namannya, Ash-Shiddiq, dirinya juga merupakan orang yang jujur.
“Ya Allah saya mohon kepadamu satu hal yang baik dalam akhir perkara. Ya Allah jadikanlah terakhir yang Kau berikan adalah ridha Mu dan derajat yang tinggi di surge Na’im”.
Doa yang juga diriwayatkan dipanjatkan oleh sahabat Nabi Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah doa berikut:
“Ya Allah engkau lebih tahu tentang diriku dari pada mereka. Maka jadikanlah saya lebih baik dari pada yang mereka duga.
Dan ampunilah saya dari apa yang tidak mereka ketahui. Dan janganlah engkau menyiksaku akibat yang mereka katakan”.
Demikian sejumlah doa yang diriwayatkan berasal dari sahabat Nabi Abu Bakar Ash Shiddiq.
Tiga Orang yang Doanya Tak Ditolak
Dalam hadist disebutkan bahwa ternyata ada orang yang doanya tidak pernah ditolak Allah. Tiga orang ini ketika memanjatkan sesuatu permintaan pasti akan selalu dikabulkan oleh Allah. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Ada tiga orang yang tidak ditolak do’a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do’a orang yang dizalimi (teraniaya).
Do’a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, “Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Tirmidzi)
1. Orang yang Berpuasa hingga Berbuka
Orang pertama yang dijelaskan Rasulullah SAW bahwa doanya tidak pernah ditolak Allah adalah Orang yang berpuasa sampai dia berbuka.
Ada beberapa alasan kenapa orang ini doanya begitu mustajab. Salah satunya, mereka tengah menjalankan perintah Allah SWT. Dan Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang menjalankan perintahnya teruma ibadah wajib seperti puasa Ramadhan.
Ibnu Mas’ud berkata; “Bawalah kebutuhan-kebutuhanmu dalam ibadah wajib.” (Riwayat Abdurrazzaq dalam al Musannaf).
Orang yang berpuasa juga akan menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan Allah.
Sehingga pada saat itu jiwanya suci, serta terhindar dari sikap sombong karena berusaha merendahkan diri di hadapan Allah.