Tragedi Siswa Tenggelam
Kesaksian Siswa Selamat dari Tragedi Susur Sungai, Kabur Usai Ditegur Pemancing 'Tempatnya Angker'
Sebelumnya diketahui musibah yang terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mendapat sorotan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui musibah yang terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mendapat sorotan.
Diketahui 11 siswa tewas saat melakukan kegiatan susur sungai.
Begini kesaksian seorang siswa yang selamat dari musib yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru.
Baca juga: Deklarasi Ganjar Capres Berbuntut Panjang, Kader PDIP di Sulut Kompak Dukung Puan Maharani
Baca juga: Gempa Tadi Pukul 11.00 WIB Minggu 17 Oktober 2021, Guncang Gunungkidul, Ini Info BMKG Magnitudonya
Baca juga: Amalan Sebelum Matahari Terbenam, Baca Zikir Ini, Seperti Sedekah 100 Kuda Perang Fii Sabilillah
Foto : Petugas tim SAR dari BPBD Ciamis dibantu warga setempat mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Sungai Cileuer, Desa Utama, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru tewas tenggelam dan dua orang kritis saat menjalani kegiatan pramuka susur sungai. (Istimewa)
Tragedi susur sungai yang dilakukan siswa MTs Harapan Baru Kabupaten Ciamis, menewaskan 11 siswa.
Kesebelas siswa tersebut meninggal tenggelam saat kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur, Jumat (15/10/2021).
Seorang siswa MTs Harapan Baru Ciamis selamat dari tragedi susur sungai, karena mendengarkan peringatan seorang warga di lokasi.
Siswa tersebut, Farhan (12) memilih kabur dari kegiatan susur sungai di Ciamis usai mendengarkan teguran dari seorang pemancing.
Awalnya, Farhan yang juga rekan Aditya Maulana, salah satu korban tenggelam, bertemu dengan seorang warga yang sedang memancing ikan di sekitar sungai.
Warga itu sempat melarang dia dan teman-temannya melakukan kegiatan susur sungai.
"Kata tukang mancing, 'jangan ke sana, tempatnya angker jang'," ujar Farhan menirukan ucapan warga tersebut, Sabtu (16/10/2021).
Perkataan itu juga menguatkan firasat tak enak yang sempat dirasakan Farhan.
Akhirnya, Farhan dan seorang temannya memilih meninggalkan lokasi dan tidak jadi mengikuti kegiatan tersebut.
"Saya berdua pulang ke Kobong. Saat dengar ada kejadian, saya di Kobong tidak tenang, kaget. Malam jam setengah satu bersama bapak saya pulang ke rumah (di Kertahayu)," ucap Farhan.
Orangtua Farhan, Turman bersyukur anaknya tidak mengikuti kegiatan tersebut.
"Alhamdulillah, Kang, meskipun bandel tidak menuruti pembimbingnya, tapi alhamdulillah anak saya selamat," ujar Turman.
Sebelumnya diberitakan, 11 siswa MTs Harapan Baru di Kabupaten Ciamis, tewas saat kegiatan susur sungai, Jumat.
Adapun 11 siswa tersebut terbawa arus saat mencoba melintasi sungai.
Pihak MTs Harapan Baru menyebut, kegiatan susur sungai rutin digelar setiap tahunnya dan diperuntukkan bagi siswa kelas VII yang baru masuk ekskul Pramuka di sekolah tersebut.
Mereka juga mengklaim sudah melakukan survei lokasi sebelum kegiatan berlangsung.
Akibat kejadian itu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis melarang seluruh kegiatan ekstrakulikuler di luar sekolah atau kampus di bawah naungan Kemenag Ciamis.
Evakuasi berlangsung dramatis
Evakuasi korban yang tenggelam oleh tim SAR gabung dan warga berlangsung dramatis.
Korban terakhir yang berhasil dievakuasi adalah Zahra (14) sekitar pukul 20.20 malam.
Korban meninggal tersebut 8 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.
Kesebelas jenazah korban dibawa ke kamar mayat RSU Ciamis, masing-masing atas nama; Kansa (perempuan), Aldo, Fatah, Candra, Alpian, Kafka, Dea (perempuan), Fahri, Farurozi, Aditya dan Zahra.
Sementara korban selamat, Fabian dan Tamayana.
Menurut Dandeu Rifai, pengurus Pondok Pesantren Cijantung, pihak MTs Harapan Baru Ponpes Cijantung menggelar kegiatan kepanduan susur sungai.
"Berangkat dari sekolah tadi pukul 14.00 sebanyak 100 orang, semuanya dari kelas VII. Untuk kegiatan kepanduang susur sungai," ujar Dandeu kepada Tribun di lokasi kejadian Jumat (15/10) malam.
Kegiatan susur sungai Cileueur tersebut diawali dari Jembatan Utama Desa Utama.
Kemudian menyusuri Sungai Cileueur yang sebenarnya saat ini sedang tidak deras, dan cenderung tenang.
Rombongan kegiatan susu sungai tersebut dibagi per regu.
Tiap regu dipimpin oleh guru pemimpin, melakukan penyusuran sungai.
"Namun pukul 15.00 ada informasi salah satu rombongan mengalami musibah, tenggelam di ruas sungai," katanya.
Menyusul kejadian tersebut dilakukan pencarian dari berbagai potensi SAR yang datang ke lokasi kejadian termasuk oleh warga.
Dua orang berhasil diselamatkan warga. Yakni Fabian dan Tama Yana.
Sedangkan 11 orang lainnya ditemukan sudah menjadi mayat di alur Sungai Cileueur blok Leuwi Ili yang mempunyai kedalaman 3 meter tersebut.
Satu per satu jenazah korban berhasil dievakuasi oleh tim SAR yang berdatangan ke lokasi kejadian termasuk oleh warga.
Korban terakhir yang ditemukan atas nama Zahra (14).
"Berbagai potensi SAR melakukan pencarian termasuk dari Basarnas Pos Tasikmalaya," ujar Kabid Darlog BPBD Ciamis, Memet Hikmat.
Darlog BPBD Ciamis 10 orang, Tagana 6 orang, PMI, TNI, Polri dan berbagai potensi SAR lainnya.
"Warga sini yang ikut nyelam sebanyak 20 orang," ujar Ismael (53) warga setempat
Petugas sedang melakukan evakuasi di Luewi Ili Sungai Cileueur, Lokasi Tenggelamnya 11 Siswa MTs. (Kompas.com/Irwan Nugraha)
Data siswa
Berikut daftar korban meninggal dunia :
1. MUHAMMAD KAFKA FIRMANSYAH, umur 12 tahun, pekerjaan pelajar, alamat kp Cikumpa Rt 006/ 005 Ds/Kel Sukamajaya Kota Depok
2. ALFIAN NUR FAUZI, umur 13 th, pekerjaan pelajar, alamat Dsn Cikondang Rt. 002/002 Ds/Kelas Datar Kec Dayeuhluhu Kab. Cilacap
3. KHANSAA KHIRUN NISA, umur 13 th, pekerjaan pelajar, alamat Dsn Desa Kulon Rt. 009/003 Ds Cimari Kec. Cikoneng Kab. Ciamis
4. ALDO MAULANA MAJID, umur 13 th, pekerjaan pelajar, alamat Blok Pahing Rt 002/002 Ds Wangkelang Kec. Cingambul Kab. Majalengka
5. SITI JAHRA ANJANI, umur 12 th, pekerjaan pelajar, alamat Kp. Cikumpa Rt 03/05 Ds Sukmajaya Kec Sukamajaya Kota Depok
6. CHANDRA RYZKIE HERNAWAN, umur 12 th, alamat Jl Rd Okasabra Takusumah Rt 03/30 Kel, Kec, Kab Ciamis
7. FAHRUROZI DWIKI HERMAWA, umur 12 th, pekerjaan pelajar, alamat Dsn Pakembaran Rt. 10/004 Ds Puncak Kec Cigugur Kab. Kuningan
8. FATAH FATHURRASYA, umur 12 th, pekerjaan pelajar, alamat Jl. Kramat Pulo Dalami II / 103 Rt. 009/006 Kel. Kramat Kec. Senen, Jakarta Pusat
9. DEA RIZKY, umur 13 th, pekerjaan pelajar, alamat, Blok Sarimanik Rt. 15/004 Ds. Sukasari, Kec Cikijing Kab. Majalengka
10. Aditya Maulana, umur 12 tahun, pelajar, alamat Dsn. Mekarsari Cibadak Kec. Banjarsari Kab. Ciamis.
11. FAJRI PUTRA PRATAMA, umur 12 tahun, Pelajar, alamat Cikuning Rt. 05 Rw. 01 Ds/Kel Terlaya Bantarkalong Brebes.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Farhan Selamat dari Tragedi Susur Sungai di Ciamis, Dengarkan Teguran Pemancing dan Kabur, https://jabar.tribunnews.com/2021/10/17/cerita-farhan-selamat-dari-tragedi-susur-sungai-di-ciamis-dengarkan-teguran-pemancing-dan-kabur.