Lawan Covid19
Covid-19 Belum Usai Walaupun Mulai Menurun, Aplikasi PeduliLindungi Jadi Senjata Lawan Pandemi
Terkait hal tersebut tentunya masyarakat sudah jenuh hingga mengharuskan harus hidup berdampingan dengan Covid-19.
Karena pasien yang biasanya secara rutin melakukan kontrol kesehatan, untuk sementara waktu tidak dapat melakukan hal itu.
Mayoritas pasien yang harus melakukan kontrol kesehatan secara teratur teesebut adalah kelompok lanjut usia (lansia).
"Sebelumnya, kita kayak kehilangan pasien. Maksudnya, pasien-pasien dengan penyakit kronis yang memang mereka harus kontrol teratur, itu kebanyakan lansia ya, kemudian mereka ketakutan untuk kontrol," papar dr. Lula.
Ia tidak memungkiri bahwa pandemi memang belum berakhir, namun karena kini angka kasus Covid-19 telah mengalami penurunan, maka pasien-pasien ini bisa melakukan konsultasi kesehatan secara langsung ke rumah sakit.
"Nah sekarang kita sudah melihat bahwa jalannya sudah lebih baik lagi, orang sudah mulai kontrol lagi, kemudian sudah mulai medical check up lagi. Keadaan sekarang jauh lebih baik, walaupun kita mengerti bahwa pandemi belum selesai," pungkas dr. Lula.
Aplikasi PeduliLindungi Jadi Senjata Lawan Pandemi
Seperti yang diketahui pemerintah mengeluarkan strategi menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk hadapi Covid-19.
Terkait hal tersebut aplikasi ini tentunya dapat membantu warga agar bisa ketahui kondisi sekitarnya.
Aplikasi PeduliLindungi kini menjadi salah satu senjata berbagai pihak dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).
Karena aplikasi ini tidak hanya memiliki fungsi untuk melakukan skrining, tracing maupun protokol kesehatan, namun juga turut membantu para pelaku usaha untuk kembali bangkit melawan pandemi yang telah berlangsung lebih dari 1 tahun ini.
Lalu bagaimana pendapat pelaku usaha terkait aplikasi PeduliLindungi?

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan pihaknya selama ini menilai kemunculan Covid-19 telah menimbulkan dua peperangan, yakni perang melawan pandemi dan perang ekonomi.
Menurutnya, dua 'jenis peperangan' tersebut memang sangat perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan dampak sosial pula.
Lantaran jika ekonomi mengalami krisis akibat pandemi, maka bisa menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat, satu diantaranya 'lahirnya kemiskinan'.
"Sebenarnya kami di KADIN mengatakan ada dua peperangan yang kami hadapi. Satu adalah perang melawan pandemi, yang kedua adalah perang ekonomi, dan dua hal ini sangat terkait sekali," ujar Arsjad, dalam virtual Dialog Produktif Kabar Kamis FMB9 bertajuk 'Aplikasi PeduliLindungi untuk Semua', Kamis (14/10/2021).