Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lawan Covid19

Penyebab PPKM Level 3 di Jakarta Berlangsung Lama Diungkap Satgas Covid

Pasalnya vaksinasi merupakan salah satu instrumen penting bagi pemerintah membuat kebijakan terkait pelonggaran level pada PPKM.

Editor: Aldi Ponge
Tangkap layar Youtube Kompas TV
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting dalam tayangan Youtube Kompas TV, Selasa (22/6/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Alasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 berlangsung lama.

Ternata PPKM level 3 di Jakarta lebih lama dibanding daerah lain.

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting mengatakan PPKM level 3 di Jakarta lebih lama karena cakupan vaksinasi di wilayah sekitarnya belum maksimal.

Pasalnya vaksinasi merupakan salah satu instrumen penting bagi pemerintah membuat kebijakan terkait pelonggaran level pada PPKM.

"Pelonggaran akan berjalan sesuai dengan pencapaian dari levelnya. Levelisasi itu ada artinya, dari yang tinggi menjadi rendah, dimana ukurannya positiviy rate, jumlah kasus baru, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit menjadi ukuran. Termasuk pencapaian vaksinasi," ujar Alex di FMB 9, Selasa (12/10/2021).

Alex mengatakan PPKM di Jakarta lebih lama, karena daerah Bogor, Tangerang, Bekasi vaksinasinya belum sesuai dengan apa yang ditargetkan pemerintah.

Sementara vaksinasi merupakan salah satu komponen penyangga.

Kendati virus sudah bisa dikendalikan, memenuhi cakupan vaksinasi lebih dari 80 persen menjadi tugas bersama, baik pemerintah pusat, daerah dan masyarakat.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk membantu pemerintah mensukseskan program vaksinasi, agar perekonomian perlahan tapi pasti kembali berjalan.

"Tidak boleh ada yang ketinggalan. No one left behind. Termasuk disabilitas dan lansia. Ini menjadi tugas kita bersama," ujarnya.

Ia berujar pemerintah telah menurunkan tenaga kesehatan, TNI, dan Polri untuk sukseskan program vaksinasi bagi masyarakat, baik yang ada di daerah pegunungan, wilayah pertanian, hingga masyarakat pesisir.

Pemerintah juga melihat kearifan budaya lokal untuk mengatur jadwal kesiapan vaksinasi masyarakat setempat.

Karena waktu bagi masyarakat yang ada di daerah pertanian yang bekerja sebagai petani, tentu saja berbeda dengan masyarakat yang tinggal di pesisir yang bekerja sebagai nelayan.

"Intervensi-intervensi ini harus bisa menyerap kearifan budaya lokal setempat. Oleh karena itu vaksinasi ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi menjadi tugas bersama," ujarnya

PPKM Skala Mikro Dinilai Strategi yang Paling Tepat Tangani Covid-19 di Indonesia

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved