Nasional
Kronologi ODGJ Mengamuk hingga Tusuk Kakak, Tetangga hingga Ketua RW, Satu Orang Meninggal
Pelaku melakukan penyerangan terhadap kerabat keluarga hingga oknum pemerintah setempat.
"Jadi almarhum ini datang tanpa tahu kondisi sebelumnya. Dia berdiri di depan saya yang sedang waspada, akhirnya si pelaku menyerang almarhum," ucapnya.
Tusukan yang dilayangkan kepada korban terakhir ini, kata Idham, lebih parah dari dua korban sebelumnya.
"Pas diperiksa di rumah, ada lima tusukan," kata Idham.
Idham mengatakan, usai melakukan penusukan, pelaku sempat berusaha melarikan diri. Warga yang mengejar tak berhasil menangkapnya.
Pelaku berhasil dirobohkan setelah petugas menembak pahanya dengan timah panas.
Korban Ajeng Ruhiyat dimakamkan hari itu juga, sementara dua korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan harus menjalani operasi.
"Pak RW dirawat di RS Hasan Sadikin. Kalau Ian di RS Cibabat, mau dioperasi," ucapnya.
Titin Sutinah (44), istri Ajeng, mengatakan suaminya baru selesai bekerja saat dimintai tolong untuk ikut membawa A ke pesantren untuk diobati.
Sore itu, kata Titin, suaminya tak pulang dulu ke rumah, melainkan langsung menuju ke rumah A.
"Kata tetangga mah dia bilang mau menolong. Katanya, 'kasian si RW takut ditusuk'. Setelah itu saya enggak tahu lagi," ujar Titin saat ditemui di kediamannya, kemarin.
Dani (30), kakak pelaku, mengatakan selama ini pelaku hampir tak pernah ke luar rumah karena merasa malu dan minder jika bertemu dengan tetangganya.
"Dia enggak mau ke luar, paling hanya melamun," ujarnya.
Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan, untuk memastikan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa, pihaknya langsung membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua.
"Sementara ini masih diobservasi, masih diawasi di rumah sakit," ucap Imron.
Imron mengatakan, upaya observasi itu dilakukan untuk menentukan proses hukum selanjutnya bagi pelaku karena orang yang mengalami gangguan jiwa tidak bisa dilakukan proses hukum.