Tips
Jika Gempa Terjadi, Ini Hal yang Harus Dilakukan, Simak Tipsnya
Inilah hal yang sebaiknya dilakukan jika gempa bumi terjadi. Jangan sampai salah tindakan. Bisa berakibat fatal.
Di Indonesia, gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang berpotensi terjadi.
Pasalnya, wilayah Indonesia memang dilalui oleh cincin api Pasifik atau ring of fire.
Ada banyak sesar atau patahan yang tesebar di Pulau Jawa, satu di antaranya adalah Sesar Lembang.
Sesar Lembang tersebut membentang 25-30 km, dari barat ke timur, terletak di kawasan dataran tinggi Lembang, Kabupaten Bandung dan berjarak 10 km arah utara Kota Bandung.
Sesar tersebut berpotensi menimbulkan gempa yang kuat magnitudo 6,8
Sebagai salah satu bentuk mitigasi, kita yang tinggal di Indonesia harus mengetahui hal-hal yang harus dilakukan ketika terjadi gempa.
BMKG Monitor Aktivitas Sesar Lembang
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor aktivitas di Sesar Lembang dari serangkaian gempa yang terjadi di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Barat sepanjang awal tahun 2021 tercatat dari data BMKG per tanggal 1 Januari sampai 25 Januari sebanyak 79 kali.
"Sampai 25 Januari 2021, ada 79 gempa bumi, empat di antaranya dirasakan di Sukabumi, Pangandaran, dan dua kali gempa Banten," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandung, Rasmid, saat dihubungi, Rabu (27/1/2021).
Adanya aktivitas gempa bumi di Jawa Barat, BMKG pun meminta masyarakat untuk selalu meningkatan kewaspadaan terhadap Sesar Lembang ini yang merupakan satu di antara sesar aktif di Jawa Barat.
"Kondisi Sesar Lembang yang menyatakan ada pemberitaan Sesar Lembang gempa terjadi 2021 itu salah. Monitoring dari data jaringan seismograf kami (BMKG) pada tahun 2010 sampai tahun 2012 ada aktivitas 14 kali gempa bumi kecil di bawah 3 magnitudo," ungkap Rasmid.
Rasmid menjelaskan dari tahun 2012 hingga sekarang, dari data seismografnya tidak ada aktivitas gempa.
Terakhir tercatat ada gempa di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, pada Agustus 2011.
"Dari tahun 2012 sampai sekarang dari seismograf tidak ada aktivitas gempa. Sampai saat ini gempa bumi tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Sesar Lembang dari tahun 2012 sampai sekarang lagi tenang, lagi masa pengumpulan energi, tapi belum bisa diprediksi, kapan dilepaskan. Belum bisa diprediksi," ucapnya.