Berita Internasional
Pamerkan Rudal Berbagai Bentuk, Kim Jong Un Janji Bangun Militer Korea Utara yang Tak Terkalahkan
Berdasarkan keterangan media pemerintah, Kim menegaskan angkatan perangnya diperlukan untuk menghadapi kebijakan bermusuhan AS.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat ini, Korea Utara tengah menghadapi sanksi dunia buntut uji coba senjata nuklir dan peluru kendali.
Pyongyang berada di bawah beberapa sanksi internasional atas senjata nuklir dan program rudal balistiknya yang terlarang, tetapi membuat kemajuan pesat dengan arahan Kim Jong Un.
Pidato Kim dilakukan setelah Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir menguji coba rudal jelajah jarak jauh dan senjata hipersonik.
Sang Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pun menyatakan, dia berjanji akan terus membangun militer hingga mereka tak terkalahkan.
• Saling Gelar Uji Rudal Balistik, Korut Tuding Ketidakstabilan di Semenanjung Akibat AS dan Korsel

Berdasarkan keterangan media pemerintah, Kim menegaskan angkatan perangnya diperlukan untuk menghadapi kebijakan bermusuhan AS.
Meski begitu, Kim generasi ketiga itu menekankan bahwa pasukannya hanya untuk melindungi diri, bukan menciptakan konflik.
Kim Jong Un mengungkapkannya ketika menghadiri pameran senjata Korea Utara, dengan rudal berbagai bentuk dipamerkan.
Baru-baru ini, Pyongyang mencoba senjata yang mereka klaim sebagai rudal hipersonik dan misil anti-pesawat.
Di sisi lain tetangga sekaligus musuh mereka, Korea Selatan, mengumumkan berhasil menguji coba senjata yang diluncurkan dari kapal selam.
Saat menghadiri Pameran Pertahanan Diri 2021 di Pyongyang, Kim membahas mengenai pengembangan militer Korea Selatan.
Dilansir BBC Selasa (12/10/2021), dia menyatakan mereka tidak sedang mencari musuh dengan berbagai uji coba senjata mereka.
"Kami tidak sedang membahas perang dengan siapapun. Tapi lebih kepada mencegah dan melindungi kedaulatan negara," ujar dia.
Pemimpin yang menghabiskan masa kecilnya di Swiss tersebut menuding AS justru yang hendak mengadu domba Utara dan Selatan.
Dalam pandangan Kim, Pyongyang tidak melihat alasan segala kebijakan yang dibuat AS takkan memusuhi mereka.
Di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, AS mengulangi kebijakannya dengan menyatakan siap berdialog dengan Utara.
Syaratnya, Pyongyang harus menyerahkan senjata nuklirnya sebelum sanksi dicabut, permintaan yang jelas takkan dipenuhi Utara.
Saat ini, Korea Utara tengah menghadapi sanksi dunia buntut uji coba senjata nuklir dan peluru kendali.
• UPDATE Klasemen Medali PON Papua Selasa (12/10/2021): Jabar Menuju 100 Emas, Jatim Jauhi DKI Jakarta

Tuding AS Biang Kerok Ketegangan di Semenanjung Korea
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, menyalahkan Amerika Serikat (AS) sebagai biang kerok ketegangan di Semenanjung Korea.
AS, dikatakan Kim Jong Un, adalah akar penyebab ketidakstabilan, dalam pidato pembukaan di pameran pertahanan, menurut kantor berita resmi Korut, KCNA.
Pyongyang berada di bawah beberapa sanksi internasional atas senjata nuklir dan program rudal balistiknya yang terlarang, tetapi membuat kemajuan pesat dengan arahan Kim Jong Un.
Pada 2017 Korut menguji rudal yang dapat mencapai seluruh benua Amerika dan melakukan ledakan nuklir paling kuat hingga saat ini. Pyongyang berdalih, mereka perlu persenjataannya untuk melindungi diri dari invasi AS.
Pemerintahan Biden berulang kali menyatakan, mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara, tetapi Kim Jong Un saat pameran Self-Defense 2021 berujar, "Saya sangat ingin tahu apakah ada orang atau negara yang percaya itu."
"Tidak ada dasar dalam tindakan mereka untuk percaya bahwa itu tidak bermusuhan," tambahnya, menurut KCNA yang dikutip AFP, Senin (11/10/2021).
Pidato Kim dilakukan setelah Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir menguji coba rudal jelajah jarak jauh dan senjata hipersonik.
Pada 2018, Kim Jong Un menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang bertemu dengan presiden AS yang sedang menjabat, di KTT Singapura dan menjadi berita besar.
Namun, proses pembicaraannya kenudian terhenti setelah pertemuan kedua di Hanoi pada tahun berikutnya gagal karena tidak tercapainya keringanan sanksi dan imbalan yang diserahkan Pyongyang.
Pemerintahan Biden mengatakan, pihaknya bersedia bertemu dengan pejabat Korea Utara kapan saja atau di mana saja, tanpa prasyarat, dalam mengupayakan denuklirisasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kim Jong Un Janji Akan Membangun Militer Korea Utara yang Tak Terkalahkan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/kim-jong-un-saat-berpidato-dalam-pameran-sistem-persenjataan-di-pyongyang.jpg)