Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Suka dengan Kemewahan, Nasib Pengacara Ini Berubah Usai Bela Mantan Ketua DPR, Dipenjara 7 Tahun

Fredrich Yunadi menjadi populer setelah dirinya menjadi pengacara mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Setya Novanto.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Kompas.com/Robertus Belarminus
Mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, selesai diperiksa sebagai tersangka Senin (22/1/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa yang tak kenal dengan Fredrich Yunadi.

Namanya menjadi populer setelah dirinya menjadi pengacara mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Setya Novanto.

Fredrich Yunadi diketahui mendirikan kantor hukum Yunadi & Associates pada tahun 1994 bersama dengan 12 rekannya.

Beberapa kiprahnya adalah menangani kasus direksi Bank EXIM pada tahun 1998, PT. Inter World Steel Mills Indonesia pada tahun 2000, dan pembebasan tersangka korupsi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sidoarjo pada tahun 2004.

Selain itu, ia pernah menjadi kuasa hukum Susno Duadji dan Budi Gunawan.

Fredrich Yunadi dan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/setya-novanto' title='Setya Novanto'>Setya Novanto</a>
Fredrich Yunadi dan Setya Novanto (Kolase Tribun Jabar)

Saat menangani kasus Setya Novanto, ia menjadi sumber informasi segala hal yang terkait dengan kliennya.

Setelah Setya Novanto berhasil memenangkan praperadilan dan kemudian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka korupsi, ia melaporkan para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ke polisi karena tindakan tersebut dianggap telah melanggar hukum.

Ia juga mengambil tindakan hukum terhadap akun-akun yang telah menyebarkan meme Setya Novanto dan ia bahkan

melaporkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, karena mengatakan Setya Novanto pura-pura sakit.

Saat menangani kasus Setya Novanto, ia juga sempat menarik perhatian warganet karena mengatakan bahwa Setya Novanto "benjol besar segede bakpao" setelah peristiwa kecelakaan yang dilaporkan telah menimpanya.

Selain itu, pada saat diwawancara oleh Najwa Shihab, Fredrich Yunadi secara terang-terangan mengaku "suka kemewahan" dan dapat menghabiskan uang "Rp3 miliar, Rp 5 miliar" setiap kali pergi ke luar negeri pernyataan ini tidak hanya mengundang tanggapan dari warganet, tetapi juga dari Direktorat Jenderal Pajak.

Divonis 7 Tahun Penjara

Terdakwa Fredrich Yunadi divonis tujuh tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Fredrich juga diwajibkan membayar denda Rp 500  juta subsider 5 bulan kurungan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved