Berita Bolmong
Gunakan Alat Pendeteksi Tanah Longsor, PT PP Jamin Kualitas Bendungan Lolak Bolmong
Pekerjaan Bendungan Lolak di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus dikebut.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pekerjaan Bendungan Lolak di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus dikebut.
Proyek bendungan Lolak itu, merupakan salah satu bendungan baru yang pembangunannya dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di tahun 2015 lalu.
Meski pengerjaannya digenjot, namun mutu pekerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi prioritas utama.
Menurut Johan Mirdadi selaku Chief Health Safety & Environment, proyek Bendungan Lolak mempunyai alat pendeteksi tanah longsor yaitu Extenzometer.
Dimana alat tersebut dapat mendeteksi kejadian dini apabila ada rekahan atau potensial pergerakan tanah longsor secara dini.
"Tanda warning tersebut langsung memberi sinyal, sehingga orang yang berada di sekitar saat bekerja lebih aman dan mampu mencari perlindungan," kata Johan saat dihubungi Tribunmanado.co.id, Jumat (8/10/2021).
Hal Senada dikatakan Ilham Abadi selaku Project Manager.
“Safety first dan zero accident tetap dikedepankan,” kata dia.
Menurutnya, meski ditargetkan akan rampung akhir tahun ini.
Namun bukan berarti mengabaikan standar Quality yang Baik.
“PT PP tetap mengedepankan kualitas pekerjaan kontruksi,”ungkapnya.
Proyek bendungan Lolak kata Ilham, menggunakan peta gempa tahun 2010.
Perubahan mempengaruhi pada lereng untuk sebagai timbunan dengan kemiringan lereng hulu 1:2,5.
Ditambah berm pada elevasi 110 dan kemiringan lereng hilir 1:2.25 ada penambahan berm pada elevasi 95.
Selain itu Rekomendasi Komisi Keamanan Bendungan tentang Sertifikasi Bendungan Lolak telah diterbitkan tanggal 25 Januari 2016.