Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Kisah Sarwo Edhie Wibowo, Penumpas PKI Mau Dibuang Soeharto ke Negara Komunis, Menantu Jadi Presiden

Sarwo Edhie Wibowo adalah mertua Presiden RI ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan ayah mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo.

Editor: Aldi Ponge
Warta Kota - Tribunnews.com
Sarwo Edhie Wibow 

Karier Sarwo Edhie di ABRI meliputi:

- Komandan Batalion di Divisi Diponegoro (1945-1951)

- Komandan Resimen Divisi Diponegoro (1951-1953)

- Wakil Komandan Resimen di Akademi Militer Nasional (1959-1961)

- Kepala Staf Resimen Pasukan Komando (RPKAD) (1962-1964)

- Komandan RPKAD (1964-1967).

Lika-liku Mengadu Nasib Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo

Nasib miris sempat akan menimpa Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo enam bulan setelah menjabat sebagai Pangdam II/Bukit Barisan di Medan, Sumatra Utara, pada tahun 1967.

Dilansir dari buku biografi Ani Yudhoyono yang berjudul 'Kepak Sayap Putri Prajurit' karya Alberthiene Endah, hal ini berawal saat mantan Danjen Kopassus itu menerima kabar akan dijadikan duta besar di Moskow, Rusia.

Ani Yudhoyono masih ingat dengan jelas, pada suatu sore ayahnya mengumpulkan keluarga di ruang tengah.

“Papi akan ditempatkan di Rusia. Moskow. Negara dengan faham komunis,” kata Sarwo Edhie, lirih.

Dia merasa sangat nelangsa dengan tugas baru ini.

“Bagaimanapun, dia selama ini dikenal sebagai penumpas komunis. Lalu kemudian dia diceburkan ke negara berfaham komunis. Bagi Papi ini seperti meledek dirinya,” kata Ani Yudhoyono dalam buku biografinya

Terlebih, Sarwo Edhie merasa tak ada yang salah dengan tugasnya sebagai Pangdam di Medan.

“Papi merasa niat baik dan semangatnya diputus sepihak,” kata Ani Yudhoyono.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved