G30S PKI
Kebiasaan Ganjil Ade Irma Nasution Sebelum Tertembak: Tiap Hari Berdiri Sambil Nyanyi Gugur Bunga
Sebelum wafat dalam peristiwa G30S/PKI, putri bungsu Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani ternyata sempat memiliki kebiasaan yang ganjil.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap kebiasaan aneh atau ganjil Ade Irma Suryani sebelum meninggal dunia akibat tertembak di peristiwa G30S/PKI.
Hal ini terungkap dari Yanti Nasution yeng merupakan putri sulung AH Nasution.
Yanti Nasution mengungkapkan bahwa Ade Irma Suryani setiap hari berdiri di depan piringan hitam sambil menyanyi lagu Gugur Bunga.
Baca juga: KRONOLOGI Serangan KKB Papua Dua Hari Berturut-turut, 2 Anggota Polri Gugur, 1 Separatis Tewas
Baca juga: Hasil Otopsi 6 Jenderal Korban G30S Diungkap 3 Dokter Ini, Pernyataan Soeharto Dibantah: Itu Fakta
Baca juga: Cakrabirawa dari Patriot Jadi Pengkhianat karena G30S, Mampir ke RS dan Dapat Misi dari Soeharto
Foto: Pemakaman putri bungsu Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution yang ditembak di malam G30S PKI. (Facebook / Museum of Jenderal Besar Dr. AH. Nasution)
Selain itu, Ade Irma juga mengenakan baju coat saat menyanyi lagu tersebut.
Sebelum wafat dalam peristiwa G30S/PKI, putri bungsu Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani ternyata sempat memiliki kebiasaan yang ganjil.
Hal tersebut pernah diceritakan oleh putri sulung AH Nasution, Hendriyanti Sahara atau yang kerap disapa Yanti Nasution pada 2017 lalu.
Di rumah AH Nasution, dulu ada sebuah pemutar piringan hitam.
Melalui pemutar piringan hitam itulah Ade Irma sering memutar lagu Gugur Bunga.
Ia biasanya berdiri di depan piringan hitam itu sambil mengenakan baju coat.
"Tiap hari dia berdiri di sini, pakai baju coat, sambil menyanyi lagu gugur bunga," ujar Yanti dikutip Tribunjabar.id dari video di channel Youtube iNews Magazine yang tayang pada 29/09/17.
Kala itu, Yanti mengaku tak merasa ada sesuatu yang aneh.
Ia hanya melihat hal tersebut sebagai tingkah polah anak kecil yang lucu.
Karena itu, Yanti pun sering menggoda adiknya, Ade Irma.
Foto: Pengunjung melihat diorama penyerbuan pasukan Tjakrabirawa di Museum AH Nasution, di Jakarta. 5 Tempat yang Mengingatkan Peristiwa G30S, Monumen Pancasila Sakti hingga Monumen Ade Irma Suryani. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
"Saya kan seneng sekali godain adek. (Waktu itu) saya masih kecil.
'Ngapain sih dek, tiap hari denger lagu Gugur Bunga'," ujarnya.
Kemudian, di rumah tersebut juga terpasang foto ayah Ade Irma, AH Nasution.
Sambil bernyanyi lagu Gugur Bunga, biasanya Ade Irma hormat ke foto tersebut.
"Di sini ada foto ayah kalau enggak salah.
Ada foto ayah, terus dia horman sama foto itu. Dan bernyanyi di depan lagu Gugur Bunga itu.
"Tiap hari hampir dia lakukan. Aneh memang anak kecil itu satu.
Dia memang agak kenes anaknya.
Saya sering godain juga," kata Yanti.
Hal aneh lainnya juga terjadi jauh sebelum Ade Irma lahir.
Saat itu, Johanna Sunarti, istri AH Nasution, sedang hamil Ade Irma.
Tiba-tiba, ada seorang kakek-kakek yang datang ke rumahnya.
Kakek itu memberikan vas bunga ke Johanna dan menitipkan sebuah nama.
"Terus kakek itu bilang ke ibu saya, 'nanti tolong anak ini namanya Irama Suryani'," ujar Yanti.
Ade Irma Wafat Setelah Dihujani Peluru Saat G30S/PKI
Pada peristiwa mencekam Gerakan 30 September atau G30S/PKI, Ade Irma dapat dikatakan menjadi perisai sang ayah yang menjadi sasaran penculikan.
Ia tertembak pasukan bersenjata yang menghujani tembakan di rumahnya.
Punggung anak berusia lima tahun itu ditembus peluru. Ia pun terluka parah dan berlumuran darah.
Melansir dari Kompas.com, Ade Irma Suryani tak menangis meskipun peluru menghujam tubuhnya.
Kala itu, anak kecil itu digendong adik ipar AH Nasution, Mardiah.
Mulanya, Mardiah mencoba menyelematkan keponakannya.
Ia menggendong Ade Irma untuk pergi ke kamar lain.
Namun, ia salah membuka pintu sehingga Ade Irma Suryani terkena tembakan.
Ade tetap kuat tidak menangis dan tidak berteriak meskipun tubuhnya tertembak.
Ia bahkan sempat bertatapan dengan sang ayah, sesaat sebelum AH Nasution melarikan diri dari rumah.
Sang jenderal lolos dari pasukan yang mengatasnamakan Tjakrabirawa.
Ia melarikan diri melewati dinding pembatas rumahnya.
Setelah malam mencekam itu berlalu, Ade Irma tetap kuat dan tegar meskipun harus terbaring di rumah sakit.
Saat dirawat, ia pun disebut tidak pernah menangis dan tidak pernah mengeluh.
Tonton videonya: Yanti Nasution bercerita mengenai G30S/PKI termasuk soal wafatnya Ade Irma
(TribunJabar.id/Yongky Yulius)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sebelum Wafat Jadi Korban G30S/PKI, Ade Irma Nyanyi Lagu Gugur Bunga Tiap Hari, Hormat ke Foto Ini