Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Siapa DN Aidit? Pentolan PKI yang Pandai Berkampanye dan Jago Lobi, Berhasil Dekati Soekarno

Dipa Nusantara Aidit atau yang lebih dikenal dengan nama DN Aidit adalah tokoh politik berpengaruh pada masa Orde Lama.

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Antara
DN Aidit dan Presiden Soekarno. Siapa DN Aidit? Pentolan PKI yang Pandai Berkampanye dan Jago Lobi, Berhasil Dekati Soekarno 

Kesuksesan PKI di Indonesia tersebut memang tidak dapat terlepas dari peran DN Aidit.

Pada tahun 1960-an, PKI sempat mengklaim punya anggota lebih dari 3 juta dan membuatnya menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah RRC dan Uni Soviet.

Hingga pada akhirnya meletus peristiwa berdarah dikenal dengan nama Gerakan 30 September (G30S) yang menyebabkan tewasnya sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat.

Kemudian rezim Orde Baru di bawah pimpinan Jenderal Soeharto menuding PKI adalah satu-satunya dalang peristiwa naas itu.

Pada masa Orba, PKI disematkan di belakang G30S menjadi G30S/PKI, dan Soeharto kemudian menetapkan PKI sebagai organisasi terlarang.

Meskipun demikian, sejumlah peneliti dan sejarawan menyebutkan berbagai versi lain terkait peristiwa itu.

Ada yang mengungkapkan bahwa kejadian itu merupakan konflik internal Angkatan Darat, lalu operasi intelijen asing, keterlibatan Soeharto hingga Sukarno.

Berikut ini ada beberapa fakta DN Aidit:

1. Mengubah Namanya Mengikuti Idola

Banyak yang tidak mengetahui bahwa latar belakang DN Aidit adalah dulunya bernama Achmad.

Nama Dipa Nusantara Aidit dipilih karena mengikuti nama idolanya, yaitu Pangeran Diponegoro.

Dirinya lantas mengubah namanya pada tanggal 30 Juli 1932.

Zentralbild Ulmer 12.7.1958. V. Parteitag der SED vom 10. bis 16.7.1958 in der Werner-Seelenbinder-Halle, Berlin, 3. Tag: UBz: Eine beeindruckende Solidarittsbekundung des Parteitages fr die konsequent- und erfolgreich fr die volle Gewhrleistung der Unabhngigkeit ihres Landes kmpfenden Kommunisten Indonesien erlebte die Werner-Seelenbinder-Halle whrend der Grussansprache des Generalsekretrs der KP Indonesiens, D. N. Aidit.

2. Seseorang yang Militan

Karier DN Aidit di PKI mulai tersorot pada akhir tahun 1950-an.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved