Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Pantas AH Nasution Jadi Target Utama G30S PKI, Pengaruh Besar Sang Jenderal di TNI Jadi Penyebabnya

Nasution merupakan target utama dalam operasi tersebut. Hal itu berkaitan dengan sikap dan pandangannya terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI)

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
wikipedia
Pantas AH Nasution Jadi Target Utama G30S PKI, Pengaruh Besar Sang Jenderal di TNI Jadi Penyebabnya 

Saat inilah, anak bungsu Nasution tertembak di dekapan sang ibu.

Pasukan penjemput Nasution yang diketahui dipimpin Djahurup akhirnya hanya mendapati orang yang posturnya mirip dengan Nasution.

Ia adalah ajudan Nasution, Pierre Andreas Tendean yang berpangkat Letnan Satu Zeni.

Pierre kemudian dibawa oleh para penyerang yang berpacu dengan waktu menuju ke Lubang Buaya.

Ia dibunuh dan jasadnya dimasukan ke dalam sumur tua.

Nasution Keluar dari Persembunyian

Melansir dari laman Liputan6, disebutkan jika saat melarikan diri Nasution pergi ke rumah Duta Besar Irak.

Nasution kembali ke rumah setelah 2 jam bersembunyi.

Ia kemudian bersembunyi di rumah tetangga hingga pukul 06.00 WIB pada 1 Oktober 1965.

Sembari tertatih-tatih, dia kembali ke rumahnya melompat melalui pagar.

Dia kemudian meminta ajudan dan iparnya untuk membawanya ke Departemen Pertahanan dan Keamanan.

Komandan Staf Markas Besar AD (Kostrad), Letkol Hidajat Wirasondjaja, Mayor Sumargono, dan iparnya, Bob Sunarjo Gondokusumo kemudian mengantarnya menggunakan mobil.

Pada hari yang sama, Nasution, mengirimkan kabar kepada Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto mengenai keadaannya. Nasution kemudian dibawa ke Makostrad untuk mengatur siasat penumpasan pemberontak G30S.

Kemudian, pada 4 Oktober 1965, ajudannya yakni Lettu Pierre Tendean dan enam jenderal TNI AD ditemukan di sebuah sumur berdiameter 75 sentimeter dan kedalaman 12 meter dalam keadaan tidak bernyawa di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Terima penghargaan Jenderal Besar

Bersama dengan Soeharto dan Soedirman, Nasution lantas menerima pangkat kehormatan Jenderal Besar yang dianugerahkan pada tanggal 5 Oktober 1997 ketika ulang tahun ABRI.

Kemudian pada Mei 1946, dirinya diangkat menjadi Panglima Regional Divisi Siliwangi yang memelihara keamanan Jawa Barat.

Nasution juga mengembangkan teori perang teritorial yang akan menjadi doktrin pertahanan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada masa depan. *

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved