Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Peristiwa G30S PKI

Misteri Keberadaan Soeharto saat Peristiwa G30S PKI Terjadi, Mengapa Tidak Ikut Dibunuh?

Misteri yang belum terungkap dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S). Satu di antaranya menyangkut peran Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Editor: Shity Nurjanah
Dokumen Sejarah
Soekarno dan Soeharto 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Misteri Keberadaan Soeharto saat Peristiwa G30S PKI Terjadi, Mengapa Tidak Ikut Dibunuh?

 Soeharto merupakan Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno.

Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa Hindia Belanda dan Kekaisaran Jepang, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

Dikutip dari Wikipedia, setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan atas perintah dari Presiden Soekarno.

Salah satu yang dilakukannya adalah dengan menumpas Gerakan 30 September dan menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang.

Namun, ada satu hal yang dipertanyakan hingga menimbulkan misteri dengan beragam spekulasi.

Termasuk misteri yang belum terungkap dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S).

Satu di antaranya menyangkut peran Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Di antara berbagai teori tentang dalang G30S PKI, ada yang meyakini Soeharto-lah yang sebenarnya berada di balik peristiwa G30S dan pembantaian ratusan ribu orang yang menyusulnya.

Teori ini didukung sebuah pertanyaan sederhana: Mengapa Soeharto tidak ikut diculik dan dibunuh oleh PKI seperti jenderal-jenderal lainnya?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, perlu dipahami dulu keadaan politik yang melatarbelakangi peristiwa G30S.

 
Kenapa G30S Terjadi?

Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966. (Intisari/Ade Sulaeman)

Selama puluhan tahun, pemerintah Orde Baru dan sekolah mengajarkan peristiwa G30S adalah ulah Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved