G30S PKI
Kisah Serma Ishak Bahar Ditipu Letkol Untung, Disuruh Abaikan Presiden dan Ikut Culik Jenderal G30S
Pengakuan Ishak Bahar saat dirinya menjadi saksi dalam aksi penculikan hingga pembantaian Dewan Jenderal di Lubang Buaya (daerah Pondok Gede Jakarta).
Masuk 1 Oktober pukul 01.00 WIB, satu per satu regu bergerak untuk menculik Dewan Jenderal. Pukul 03.00 WIB, para jenderal datang silih berganti.
Ishak menuturkan, tidak semua jenderal yang dibawa oleh prajurit Cakrabirawa dalam keadaan hidup.
“Jenderal Yani (Letjen Ahmad Yani), Panjaitan (Brigjen D.I. Panjaitan), Haryono (Mayjen Harjono) mati, dan Toyo (Brigjen Sutoyo) sudah meninggal. Yang hidup hanya tiga, Jenderal Prapto (Mayjen R. Soeprapto), Jenderal Parman (Mayjen S. Parman) dan Tendean (Lettu Pirre Tandean). Jenderal Nasution enggak ada,” kata Ishak.
“Saya kaget, saya panik malah, kok ada begini, ada apa,” sambungnya.
(Foto: Proses Pengangkatan Jenazah Para Jenderal dan Perwira TNI pasca G30S PKI (Kolase Foto: Wikipedia/indocropcircles.wordpress.com)
Karena kepanikan itu, para jenderal yang diculik, baik masih hidup atau sudah meninggal dijebloskan ke dalam sebuah sumur tua.
Tubuh mereka dilempar lalu ditembak dari atas secara membabi-buta.
“Saya menyaksikan langsung dengan satu polisi namanya Soekitman.
Awalnya, Soekitman ini suruh dibunuh, tapi saya tahan, saya lindungi, saya bilang kamu tidak tahu apa-apa,” kata Ishak sambil memperagakan detik-detik penembakan.
Kelak, Soekitman yang diselamatkan Ishak ini menjadi saksi kunci bagaimana kebiadaban para tentara Cakrabirawa membantai Dewan Jenderal.
Dia pula yang menunjukkan lokasi jasad Dewan Jenderal dibenamkan dalam sumur tua lalu diuruk dan ditanam pohon pisang.
Ishak mengungkapkan, peristiwa pembantaian itu berlangsung sangat cepat.
Bahkan, sampai detik terakhir penembakan jenderal, dia masih belum percaya apa yang terjadi di depan matanya adalah nyata.
“Saya hanya sedikit tahu kalau Dewan Jenderal ini mau menggulingkan Pak Karno, sebagai pasukan pengawal presiden, Cakrabirawa berkewajiban menggagalkan itu,” terangnya.