Formula E
Program Formula E Dipertanyakan Anggota DPRD: Keuntungannya untuk Siapa? Penontonnya Juga Siapa?
Bahkan beberapa pejabat pun menanggapi persoalan program Formula E dari Anies Baswedan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui soal Formula E memang tengah jadi sorotan publik.
Bahkan beberapa pejabat pun menanggapi persoalan program Formula E dari Anies Baswedan.
Salah satunya anggota DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari.
Baca juga: Niat Sholat Dhuha, Bacaan Mudah Dibaca, Lengkap Doa dan Keutamaan Amalan Ini
Baca juga: Sosok Lodewijk Paulus, Mantan Danjen Kopassus Lahir di Manado, Disebut Calon Kuat Wakil Ketua DPR
Baca juga: Gempa Guncang Jabar Info Terkini BMKG Rabu (29/09) Pagi
Program Anies Baswedan, Formula E. (Kolase Tribun Manado)
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mempertanyakan keuntungan ekonomi yang didapat dari penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menyatakan bahwa pelaksanaan Formula E di ibu kota akan memberi keuntungan Rp1,2 triliun.
Namun Eneng kembali melontarkan pernyataannya ke Anies soal siapa pihak atau kalangan kelas yang merasakan keuntungan ekonomi tersebut.
"Commitment fee mencapai Rp1 triliun, sementara pernyataan Gubernur yang ada di media, kita membaca keuntungan penyelenggaraan Formula E sekitar Rp1,2 triliun.
Kalau dilihat secara sudut pandang ekonomi untung dan rugi, ini untungnya hanya Rp200 mliliar.
Tapi keuntungan ini untuk siapa?
Di mana?," kata Eneng dalam rapat paripurna interpelasi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/9/2021).
Anies dan Pemprov DKI kata Eneng, harus bisa menjelaskan secara detail siapa pihak yang merasakan keuntungan ekonomi dari Formula E.
Ia bertanya apakah pedagang kopi saset keliling yang bisa disebut Starling atau akronim dari Starbuck keliling, pedagang mie ayam gerobak, hingga tukang batagor dan siomay Bandung bisa berjualan di kawasan venue Formula E.