G30SPKI
Sosok Letjen MT Haryono, Petinggi TNI AD jadi Korban Keganasan G30S/PKI, Sempat Masuk Sekolah Dokter
Letjen MT Haryono tewas setelah dibantai secara keji oleh pasukan Cakrabirawa di kediamannya Jalan Prambanan Nomor 8 Jakarta.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Peristiwa G30S PKI merupakan kisah kelam pada malam 30 September sampai 1 Oktober 1965.
Gerakan 30 September 1965 atau yang dikenal dengan peristiwa sejarah G30S/PKI terjadi pada 56 tahun yang lalu.
Meski begitu, sejarah terkait G30S/PKI masih ramai dibahas hingga sekarang.
Letjen MT Haryono merupakan salah satu petinggi TNI AD yang menjadi korban dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S PKI).
Letjen MT Haryono tewas setelah dibantai secara keji oleh pasukan Cakrabirawa di kediamannya Jalan Prambanan Nomor 8 Jakarta.
Dalam buku Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap (2012) karya Minarwati, MT Haryono sempat melawan saat mau diculik hingga akhirnya tewas tertembak.
Saat peristiwa kelam tersebut terjadi, pintu rumah MT Haryono diketuk dan terdengar jawaban dari dalam rumah.
"Kalau mau ketemu besok pagi saja di kantor jam 08.00 WIB," kata dia.
Namun, pasukan Cakrabirawa langsung mendobrak pintu depan.
Saat masuk ke dalam rumah suasana gelap, karena MT Haryono mematikan lampu.
Saat pintu terbuka MT Haryono merebut senjata dari pasukan Cakrabirawa.
Ketika merebut senjata, MT Haryono tertembak dibelakang dan tewas.
Calon dokter
MT Haryono, lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924. Ia memilik cita-cita menjadi seorang dokter.
Ia memperoleh pendidikan di Eurospeesch Lagere School (ELS), lalu dilanjutkan menempuh pendidikan di Hoogere Burgerschool (HBS).