Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Beda Argumen, Letjen Dudung Singgung Jenderal Gatot soal TNI Disusupi PKI 'Jangan Membuat Fitnah'

Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman menyoroti Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal patung di museum Kostrad hilang hingga isu TNI disusupi PKI.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto rilis.id/Kodam Jaya
Letjen Dudung Abdurachman Singgung Jenderal Gatot Nurmantyo soal TNI Disusupi PKI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Panglima Komando Strategis Angkatan Darat ( Pangkostrad ) Letjen TNI Dudung Abdurachman menyoroti tanggapan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal hilangnya patung di museum Kostrad hingga isu TNI diduga sudah disusupi oleh PKI.

Mantan Pangdam Jaya itu menanggapi Jenderal Gatot Nurmantyo.

Perbedaan argumen mereka pun menjadi sorotan.

Hal itu berawal dari raibnya beberapa patung di Museum Kostrad yang menjadi bola liar di masyarakat.

Diketahui, raibnya patung Soeharto, Sarwo Edhie, dan AH Nasution di Museum Kostrad, Jakarta menjadi sorotan.

Isu raibnya tiga patung itu pertama kali disampaikan oleh eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Bahkan Jenderal Gatot Nurmantyo menduga, hilangnya tiga patung itu merupakan tanda PKI sudah masuk ke TNI.

Akan tetapi, Letjen Dudung membantah hal tersebut.

Pangdam Jaya Mayor Jenderal <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/tni' title='TNI'>TNI</a> Dudung Abdurachman

(Foto: Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman./Tribunnews)

Ia menyebut, hilangnya patung tersebut lantaran ditarik oleh pembuatnya, bukan terkait dukungan terhadap PKI.

Sepaham dengan Letjen Dudung, mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean menganggap kecurigaan Jenderal Gatot tersebut tidak masuk akal.

""Menurut sy, TNI tidak mungkin akan tersusupi oleh PKI. Apalagi ideologi Komunis sdh mendarah daging bagi kita TERLARANG dan HARAM," tulis Ferdinand

"Sy setuju dengan Letjen Dudung, ini adalah TUDUHAN KEJI dan FITNAH UTK MEMECAH BELAH TNI.

Letjen Dudung yg pimpin kostrad diserang Kaum Radikal. @Cakra_Kostrad," sambungnya.

Seperti diketahui, Dudung membantah pernyataan Gatot yang menyebut ada sinyal komunisme sudah masuk ke tubuh TNI.

"Ketika penarikan tiga patung itu kemudian disimpulkan bahwa kami melupakan peristiwa sejarah pemberontakan G30S/PKI tahun 1965, itu sama sekali tidak benar," kata Dudung dalam keterangannya, Senin (27/9).

Letjen Dudung menegaskan sebagai prajurit TNI, dirinya tidak akan pernah melupakan peristiwa G30S.

"Saya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu," tambah dia.

Tiga patung itu dibuat oleh eks Pangkostrad AH Nasution pada periode 2011-2012.

Letjen Dudung menyebut, patung itu ditarik karena Nasution merasa berdosa karena bertentangan dengan keyakinan agamanya.

Oleh sebab itu, Dudung mengatakan seharusnya Gatot melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada dirinya sebelum menyampaikan pernyataan itu.

Jenderal <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/gatot-nurmantyo' title='Gatot Nurmantyo'>Gatot Nurmantyo</a>

(Foto: Jenderal Gatot Nurmantyo./istimewa)

Dalam agama Islam sudah dijelaskan ada istilah tabayyun.

Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad.

"Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," tutur dia.

Lebih lanjut, sebagai bukti dirinya tidak melupakan G30S/PKI, eks Pangdam Jaya itu memastikan foto peristiwa serta beberapa barang milik Panglima Kostrad Mayjen TNI Soeharto saat peristiwa 1965 masih tersimpan dengan baik di museum tersebut.

"Hal ini sebagai pembelajaran agar bangsa ini tidak melupakan peristiwa pemberontakan PKI dan terbunuhnya pimpinan TNI AD serta Kapten Piere Tendean," tutur Dudung.

Baca juga: Profil 7 Pahlawan Revolusi Korban Pengkhianatan G30S PKI

Baca juga: Inilah 6 Jenderal TNI AD yang Jadi Korban Pemberontak G30S PKI 1965, Jenderal AH Nasution Selamat

Baca juga: Profil Resimen Cakrabirawa, Pengawal Presiden dan Pasukan Pembantai Dewan Jenderal di G30S PKI 1965

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jenderal Gatot Vs Dudung soal Kecurigaan TNI Disusupi PKI,Denny Siregar Cs Sebut Gatot Memecah Belah, https://wartakota.tribunnews.com/2021/09/28/jenderal-gatot-vs-dudung-soal-kecurigaan-tni-disusupi-pkidenny-siregar-cs-sebut-gatot-memecah-belah?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved