Berita Sulut
Bahan Bakar Solar Langka di Sulut, Pemprov Sulut Coba Kordinasi Lagi Pertamina
Hanny Wajong mengatakan, sebenarnya masalah ini sudah dikoordinasikan pemerintah dan Pertamina, sejak beberapa pekan lalu.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Stok bahan bakr solar lagi seret di Provinsi Sulut belakangan ini. Antrean truk dan bus yang jadi pemandangan harian di SPBU.
Pemprov Sulut tak menampik persoalan ini, bahkan sudah memantau masalah ini sejak dua pekan lalu.
Kepala Biro Ekonomi dan Sumber Daya Alam Pemprov Sulut, Hanny Wajong mengatakan, sebenarnya masalah ini sudah dikoordinasikan pemerintah dan Pertamina, sejak beberapa pekan lalu.
Pikirnya bakal selesai, namun masalah antrean mengular di SPBU belum kunjung tuntas.
"Koordinasi terakhir, menurut Pertamina sudah disuplai ke SPBU, memang perolehan solar sekarng ada sedikit kendala," kata Mantan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut ini.
Ia mengaku, Pertamina tidak merinci persoalan mendasarnya ke Pemerintah. Namun, harusnya masalah pasokan ke Sulut yang jadi kendala.
Solar yang masuk Sulut memang dipasok dari luar daerah, mengingat Sulut bukan tempat produksi solar
Masalah ini sudah terendus di sejumlah kota di Sulut, sebelumnya Bitung juga ikut melaporkan masalah solar ini.
Meski informasinya pasokan tersendat tapi Pertamina tetap suplai
"Kita akan koordinasi lagi ke Pertamina, apakah ada hal lain yang jadi kendala, dan dicari solusinya," katanya.
Sebelumnya, kendaraan mengisi solar di SPBU sudah jadi pemandangan sehari-hari.
Semisal atrean cukup panjang di SPBU Jalan Ahmad Yani, Manado, Senin (28/9/2021).
Menurut salah satu supir truk yang sedang mengantre, Robi Ticoalu (35) antrean sudah terjadi sejak sekitar pukul 08.00 Wita.
Biasanya, Robi yang bekerja sebagai supir truk elpiji ini memang antre mengisi bahan bakar solar di SPBU Sario dan SPBU Malalayang.
Robi mengungkapkan, kelangkaan solar di Sulut sudah terjadi selama 3-4 bulan.