Terkini Nasional
Polisi dan Massa Aksi Saling Dorong, Demo Gerakan Selamatkan KPK oleh BEM SI
Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto berusaha meredam massa aksi yang saling dorong dengan polisi yang berjaga.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto berusaha meredam massa aksi yang saling dorong dengan polisi yang berjaga.
Dia memberikan imbauan kepada massa aksi melalui pengeras suara.
"Tolong semua diredam. Adik-adik mahasiswa, kita semua bersaudara. Tidak ada upaya paksa," kata Agus di depan gedung KPK Jakarta, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Sulawesi Utara Masuk dalam Daftar Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Besok Selasa 28 September 2021
Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Akan Terjadi Selasa 28 September 2021, Berikut Info Lengkap BMKG
Baca juga: Penyakit yang Mungkin Menyerang Saat Hujan, Tetap Waspada, Lakukan Pencegahan dengan Cara Ini
Massa yang berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021) terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. (Annas Furqon Hakim/ Tribun Jakarta)
Massa aksi yang datang mengatasnamakan dirinya mahasiswa.
Massa berunjuk rasa menolak pemecatan pegawai KPK karena tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Massa yang berunjuk rasa terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian.
Petugas kepolisian yang membentuk barikade mencoba menahan upaya massa aksi.
"Semua harus kepala dingin, tolong bisa sabar. Tolong bisa ditahan emosinya, tolong bisa ditahan emosinya. Kita kawal adik-adik sampai selesai kegiatan," tambah AKBP Antonius Agus Rahmanto.
Agus yakin aksi demo yang digelar BEM Seluruh Indonesia di depan Gedung KPK, Senin (27/9/2021) berjalan damai.
"Kami yakin percaya bahwa (demo) hari ini akan damai," kata Agus kepada wartawan di Gedung KPK.
Agus berharap tidak terjadi gesekan antara massa aksi dan aparat kepolisian saat unjuk rasa digelar.
"Karena bagaimana pun juga apa yang disampaikan kegiatan aksi damai, kita pun berusaha meberikan pelayanan pengamanan secara damai," ujar dia.
Sebanyak 600 aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi demo di depan Gedung KPK hari ini.
AKBP Agus mengatakan, jumlah polisi yang disiagakan sedikit ditingkatkan dari biasanya.
"Kita melaksanakan kegiatan pengamanan di area KPK terkait ada pemberitahan ada giat penyampaian pendapat di muka umum teman-teman dari beberapa elemen. Ini hanya kenaikan sedikit eskalasinya jadi biasanya 500, ini 600 personel," kata Agus.
Agus menuturkan, pihaknya bakal mengedepankan tindakan humanis dalam pengamanan demo di depan Gedung KPK hari ini.
"Humanis dan damai. Kita tetap gak terlalu spesifik untuk perbanyak pasukan tapi tetap kita kedepankan humanis. Kita benar-benar kurangi gesekan yang terjadi antara kami dengan rekan-rekan yang lakukan aksi kegiatan," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya massa ini menamakan dirinya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama Gerakan Selamatkan KPK (GASAK).
Demo digelar lantaran ultimatum mereka tak digubris Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ultimatum yang dimaksud, terkait nasib pegawai KPK yang dipecat akibat tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Aliansi BEM Seluruh Indonesia dengan Gerakan Selamatkan KPK kembali bergerak, untuk menindaklanjuti dari ultimatum Jokowi yang telah melewati 3x24 jam dari ultimatum dikirimkan," kata Koordinator Media BEM SI 2021, Muhammad Rais lewat keterangan tertulis, Senin (27/9/2021).
BEM SI memandang Presiden Jokowi tidak menunjukkan keberpihakannya kepada 56 pegawai KPK yang akan dipecat, dengan tidak menggubris ultimatum yang mereka berikan.
Di sisi lain, mereka menyebut KPK kini tidak lagi menjadi lembaga negara yang memberantas korupsi, melainkan berubah menjadi Komisi Perlindungan Korupsi.
"Bagaimana tidak? Pegawai-pegawai jujur telah disingkirkan dengan adanya TWK dengan dalih wawasan kebangsaan hingga timbul fitnah dugaan taliban tanpa alasan," kata Rais.
Menurut BEM SI, KPK yang seharusnya memberantas korupsi di negeri ini justru digembosi saat gencar-gencarnya memberantas kasus besar korupsi.
Berita Terkait Terkini Nasional
SUMBER: