Kompas Gramedia
Jusuf Kalla Ikut Saksikan Peresmian Patung JO dan PK Ojong, Perintis Kompas Gramedia
Peresmian patung perintis KG tersebut sebagai bentuk penghormatan dan wujud terima kasih atas jasa keduanya yang juga dikenal sebagai Dwi Tunggal KG.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
Warisan nilai Perintis KG diabadikan dalam bentuk plakat yang dipasang di monumen patung Perintis KG bertuliskan kutipan kedua perintis.
“Kalau begitu, bagaimana mesti berbuat baik, bukan saja baik di mata Tuhan, tetapi juga bagi masyarakat, yaitu untuk memperbaiki masyarakat, untuk mengangkat derajat masyarakat.” – P.K. Ojong.
Sedangkan kata JO, “Cita-cita besar dan semangat keberagaman dalam kebinekaan kami bawa dalam lingkup yang kecil: Kompas Gramedia. Indonesia kecil atau Indonesia mini menjadi ideologi yang terus dikembangkan.”
Tentang Patung
Nah patung yang diresmikan itu merupakan karya Azmir Azhari, seniman patung realis kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat.
Ia dipercaya untuk membuat patung Jakob Oetama berdasar rekam jejak sebagai seniman yang telah membuat patung tokoh-tokoh ternama di Indonesia.
Patung Jakob Oetama diletakkan berdampingan dengan patung P.K. Ojong yang dibuat oleh Seniman Arsono dan diresmikan pada tahun 1987.
Pada acara ini, kurator Bentara Budaya Sindhunata membuka acara dan menyampaikan bahwa kedua perintis memiliki kecintaan terhadap budaya yang menumbuhkan obsesi untuk menciptakan Indonesia mini di dalam Kompas Gramedia.
Didirikannya Bentara Budaya di Yogyakarta merupakan bukti nyata bahwa ini bukanlah bualan semata.
Karena itu, hadirnya patung perintis KG di Bentara Budaya Jakarta merupakan pembuktian akan kecintaan perintis KG terhadap budaya dan seni.
Sri Mariani Ojong, mewakili keluarga Bapak P.K. Ojong, menyambut gembira peresmian patung perintis KG di Bentara Budaya Jakarta.
Beliau menyampaikan harapan agar kehadiran patung perintis dapat menjadi pengingat atas nilai-nilai yang telah ditanamkan sebelumnya kepada seluruh komponen Kompas gramedia.
“Kegiatan ini menjadi simbol syukur dan hormat kita terhadap dedikasi Bapak Jakob Oetama bersama Bapak P.K. Ojong semasa hidup dalam merintis dan mengembangkan Kompas Gramedia,” tambahnya.
Irwan Oetama, mewakili keluarga Jakob Oetama, menjelaskan kembali nilai-nilai yang ia dapat dari sudut pandang seorang anak.
“Manusia lahir bukan tanpa rencana Tuhan, pasti ada talentanya,” ujarnya.