Liga Italia
Alessio Romagnoli Bawa Berkah dan Kutuk bagi AC Milan, Diklaim Mirip Nesta
Alessio Romagnoli kini menjadi satu di antara pemain berpengaruh dan vital bagi AC Milan. Romagnoli yang pernah memperkuat AS Roma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MILAN - Alessio Romagnoli kini menjadi satu di antara pemain berpengaruh dan vital bagi AC Milan. Romagnoli yang pernah memperkuat AS Roma ternyata memiliki sejarah unik, sewaktu menempati posisinya saat itu.
Ketika itu tahun 2004, striker kenamaan Italia, Sandro Tovalieri memanggil pemain berusia 9 tahun ke pinggir lapangan.

Memulai laga sebagai gelandang serang, Tovalieri meminta sang pemain berpindah posisi menjadi bek tengah.
Tovalieri sadar, permainannya sangat cerdas secara taktik, juga punya naluri pembacaan ruang, namun kemampuannya lebih cocok untuk bermain di posisi pemain bertahan.
Alessio Romagnoli, kemudian menempati posisi tersebut hingga kini di AC Milan.
Romagnoli adalah kutukan dan juga berkah bagi AC Milan.
Kualitiasnya disamakan dengan Franco Baresi, Paolo Maldini hingga Sinisa Mihaljovic.
Bahkan Mihaljovic memujinya sebagai salah satu bek dengan talenta terbaik dan mirip dengan Nesta.
“Dia (Romagnoli) mengingatkan saya pada (Alessandro) Nesta, tetapi mungkin memiliki kemampuan teknis lebih baik.”
Sebuah hal yang langka dalam sepakbola, ketika pemain mampu menggabungkan kemampuan teknis dengan kekuatan bertahan.
Baca juga: Profil Letjen R Suprapto, Pati AD yang Jadi Korban G30S PKI 1965, Eks Ajudan Jenderal Sudirman
Baca juga: 7 Peserta CPNS di Bolmong Lolos Passing Grade di Sesi Kedua
Maka perbandingannya dengan Nesta tentu bukan sesuatu yang aneh.
Perpindahan mahal dari AS Roma ke AC Milan,membuatnya memiliki beban berat untuk memenuhi ekspektasi.
Dan Romagnoli mampu memenuhi ekspektasi tersebut di lini belakang AC Milan sejauh ini.
Romagnoli sendiri menyebut Nesta sebagai salah satu model utamanya, yang menunjukkan kesadaran anak muda itu tentang serangkaian kualitas yang sebenarnya dia miliki bersama dengan legenda tersebut.
Tekel cermat adalah ciri khas dari Nesta, tetapi gerakan tekel saja tidak menunjukkan sejauh mana kemampuan pemain dalam mengeksekusinya.