Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan

Tak Banyak yang Tahu Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Subang Punya Kebiasaan ini Semasa Hidupnya

Kakak Amalia, Yoris (32) mengatakan, ada satu kebiasaan yang tak bisa dilupakan dari adiknya tersebut.

Editor: Indry Panigoro
(Dwiki Maulana Velayati/Tribun Jabar)
Yeti (65) kakak tertua dari Tuti korban pembunuhan di Subang saat ditemui di kediamannya, Senin (23/8/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembunuhan di Subang ada fakta lain.

Ini terungkap dari pengakuan sang kakak, Yoris.

Yoris membeber kebiasaan sang adik semasa hidup.

Dirinya juga membeber apa yang ia lakukan bersama dengan ibu dan adiknya itu.

Diketahui hingga saat ini, Senin 20 September 2021, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum terungkap.

Keluarga masih terkenang sosok Amalia Mustika Ratu (23) dan ibunya, Tuti Suhartini (55) semasa masih hidup.

Kakak Amalia, Yoris (32) mengatakan, ada satu kebiasaan yang tak bisa dilupakan dari adiknya tersebut.

Yoris biasanya sering berkumpul di hari Jumat bersama ibu, adik, serta istri dan anaknya.

Jumat biasanya mereka menghabiskan waktu bersama.

Kebiasan yang dilakukan Tuti dan Amalia saat keluar bersama adalah makan kuliner mie bakso.

"Biasanya kita hari Jumat kaya begini sama istri sama anak terus mamah sama Amalia juga ngebaso di Palasari sama jalan-jalan," ujar Yoris sambil menahan tangis selesai menggelar pengajian di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat 17 September 2021.

Yoris mengaku kepergian ibu dan adiknya membuat hidupnya terasa hampa.

Biasanya, sang ibu dan adiknya kerap bermain dengan anak Yoris.

"Kalau udah enggak ada mamah sama Amalia kaya begini kan, kayak gimana ya, kayak hampa aja. Biasanya tuh sering main apalagi sama anak saya," katanya.

Kapolres Subang AKBP Sumarni saat meninjau lokasi penemuan mayat dua wanita di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Kapolres Subang AKBP Sumarni saat meninjau lokasi penemuan mayat dua wanita di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. (Dwiki Maulana Velayati/Tribun Jabar)

Pengajian Rutin Setiap Jumat

Keluarga mendiang Tuti, kembali menggelar pengajian di salah satu rumah kakak Tuti di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Dalam pengajian itu, beberapa keluarga inti terlihat datang.

Tampak ada Yoris; kakak tertua Tuti, Yeti Mulyati (60); kakak ketiga Tuti, Lilis Sulastri (56); hingga kakak kedua Tuti, Ida Mursidawati (59).

Yoris mengatakan, pengajian rutin digelar setiap Jumat.

Adapun pengajian dilakukan dengan tujuan mendoakan Tuti dan Amalia yang kini sudah tiada.

"Ini rutin dilakukan sama keluarga besar saya, dibantu sama kakak-kakak dari ibu saya, ini juga merupakan bagian dari menjelang 40 harinya ibu sama Amalia," ujar Yoris saat selesai menggelar pengajian.

Kini, sudah 30 hari lamanya sejak jasad Tuti dan Amalia ditemukan, pelaku belum terungkap.

Yoris masih berharap siapa pelakunya segera ditangkap.

"Dari awal juga semoga cepat juga terungkap siapa pelakunya dan dihukum seberat-beratnya," katanya.

Tim Inafis dari Polres Subang saat melakukan penyelidikan ulang terhadap penemuan mayat Ibu dan Anak di Subang, Jumat (20/8/2021).
Tim Inafis dari Polres Subang saat melakukan penyelidikan ulang terhadap penemuan mayat Ibu dan Anak di Subang, Jumat (20/8/2021). (Dwiki Maulana Vellayati/Tribun Jabar)

Arti Ekspresi Wajah Yoris

Sebelumnya, pakar mikro ekspresi Poppy Amalya telah membaca wajah Yoris (34), putra tertua dari mendiang Tuti Suhartini (55) dan kakak dari Amalia Mustika Ratu (23) saat menggelar tahlilan.

Tuti dan Amalia adalah ibu dan anak yang jasadnya ditemukan di dalam bagasi mobil Toyota Alphard di Kampung Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021).

Sampai Kamis (16/9/2021) malam atau sudah kurang lebih 30 hari lamanya, siapa pelaku di balik kasus pembunuhan tersebut belum terungkap.

Pada Kamis (9/9/2021), keluarga mendiang Tuti menggelar acara tahlilan.

Selesai tahlilan, Yoris sempat mengutarakan perasaannya.

Ia bahkan sampai berseru 'Allahuakbar'. Yoris ingin pelakunya segera ditangkap.

Dalam video yang diperlihatkan Poppy Amalya dari tayangan Kompas TV, Yoris terlihat sempat memegang dadanya, tepatnya di posisi jantung berada.

"Itu menangis dari awal tahlilan ya. Terus memegang jantungnya seperti ini. Pada saat orang memegang jantung seperti ini, it's hurt (sakit).

"Karena di sini letak qolbu. Pas nangis megang jantung, itu hurt (sakit) banget," ujar Poppy, dikutip Tribunjabar.id dari video di channel Youtube-nya, Kamis (16/9/2021).

Lebih lanjut Poppy juga menyoroti saat air mata menetes dari sudut mata Yoris.

Menurutnya, itu menggambarkan kesedihan yang begitu mendalam.

"Kemudian aku ngelihat juga, di menit 0.39. Air mata menetes dari sini terus (sudut mata). Menggambarkan adanya kesedihan. Sedih banget sih. Beliau itu sedih.

"Kamu bisa melihat lagi, jelas lagi, di menit 0.43. Itu clear banget, sedih banget," ujarnya.

Selanjutnya, Poppy juga menganalisis saat Yoris mengatakan ingin pelakunya cepat ditangkap.

Menurut Poppy, saat itu ekspresi wajah Yoris menandakan sedih sekaligus marah.

"Di menit 0.53, (dia bilang) 'pelakunya cepet ketangkep demi Allah,' pas lagi ngomong gitu, itu kombinasi wajah sedih dan marah.

"Kenapa sedih, karena alisnya turun. Kalau sedih tuh alisnya turun seperti itu. Kalau sedih tuh alisnya pasti turun. Dan terlihat marah karena mulutnya mengatup. Menguatkan di sini," ujarnya.

Selanjutnya, dalam video itu Yoris juga terlihat menunjuk-nunjukkan tangannya.

Menurut Poppy, itu pertanda bahwa Yoris memperingatkan pelakunya agar waspada.

"Dan tangannya menunjuk seperti ini, berarti harus waspada. Terhadap siapa? Terhadap pelakunya, harus waspada," ujarnya.

Lalu, ada juga ketika kemarahan Yoris disebut memuncak.

Itu adalah ketika Yoris merapatkan giginya, namun bibirnya terbuka.

"Dan giginya seperti ini (gigi rapat, bibir terbuka). Jadi kalau kamu melihat seperti ini, marahnya udah memuncak banget. Dan lagi-lagi alisnya sedih. Di 0.57," ujarnya.

Titik terang terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Anjing pelacak terus endus tempat sampah, rekaman CCTV tunjukkan detik-detik wanita diduga buang barang bukti.
Titik terang terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Anjing pelacak terus endus tempat sampah, rekaman CCTV tunjukkan detik-detik wanita diduga buang barang bukti. ((YouTube Fredy))

Berikutnya, Poppy pun menyoroti saat Yoris berseru Allahuakbar.

Menurutnya, itu adalah ketika kemarahan Yoris makin memuncak.

"Kemudian, (dia berseru) 'demi Allah Rasulullah Allahuakbar'. Di situ ekpresinya kemarahan memuncak.

"Dan dia langsung mengulang lagi berkali-kali, sampai suaranya habis, tutup mulutnya, kemudian menangis," ujar Poppy.

Sebelumnya diberitakan, jasad Amalia dan Tuti Suhartini, ditemukan di dalam bagasi mobil Toyota Alphard di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, pada Rabu 18 September 2021.

Sampai Hari ini 20 September 2021, belum juga terungkap siapa pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang ini. (*)

berita pembunuhan 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Keluarga Mengenang Sosok Tuti dan Amalia Korban Kasus Subang, Hilang Sudah Kebiasaan Tiap Jumat

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kebiasaan Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Subang Semasa Hidup, Yoris : Kini Hampa, https://bali.tribunnews.com/2021/09/20/kebiasaan-ibu-dan-anak-korban-pembunuhan-di-subang-semasa-hidup-yoris-kini-hampa?page=all

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved