Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Tokoh

Pantas Dihukum Mati, Aksi Keji Kolonel Irfan Djumroni, TNI Bunuh Istri dan Hakim Saat Sidang Cerai

Peristiwa pembunuhan yang terjadi di ruang sidang Pengadilan Agama Sidoarjo menggemparkan Tanah Air, pada Rabu (21/9/2005)

Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Finneke Wolajan
Tangkapan Layar ANTV
Kolonel Irfan Djumroni 

Setelah dituntut hukuman mati, Kolonel Laut Muhamad Irfan Djumroni akhirnya divonis mati oleh majelis hakim Mahkamah Militer Tinggi Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu, majelis hakim juga menghukum terdakwa dengan pemecatan dari kesatuan TNI Angkatan Laut.

Majelis hakim dalam amar putusannya menyatakan, saat kejadian, kondisi kejiwaan terdakwa tidak terganggu.

Kolonel Irfan Djumroni dinilai dalam kondisi lepas kontrol dan lupa diri sehingga dalam keadaan sadar melakukan tindak pidana.

Majelis Hakim Mahmilti III yang diketuai Kolonel (CHK) Burhan Dahlan menjatuhi vonis mati itu setelah menolak semua pembelaan dari Panasehat Hukum dan sangkalan Irfan.

Keputusan tersebut sesuai dengan tuntutan Oditur Militer Tinggi (Odmilti) III Surabaya, Kolonel (CHK) Aris Sudjawardi, yang dalam sidang sebelumnya meminta minta terdakwa dihukum mati, serta dikeluarkan dari kesatuannya.

Kolonel Irfan Djumroni yang didampingi tiga penasihat hukum terlihat gelisah sepanjang persidangan.

Ketika ditanya majelis hakim tanggapan dia untuk mengajukan banding atas keputusan itu, Kolonel Irfan Djumroni hanya mengangguk.

Dilansir Antara, Jajaran TNI Angkatan Laut menghormati vonis mati dan pemecatan terhadap Kolonel Laut (S) M Irfan Djumroni yang diputuskan Pengadilan Militer Tinggi (Dilmilti) III-Surabaya.

"TNI Angkatan Laut menghormati setiap keputusan yang diambil Dilmilti tersebut.

Apa yang diputuskan majelis hakim, tentu sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut (KH) Tony Syaiful, kala itu.

Vonis tersebut sama dengan tuntutan yang disampaikan Oditur Militer Tinggi (Odmilti) III-Surabaya Kolonel (CHK) Aris Sudjarwardi, yakni hukuman mati dan dipecat dari kesatuan. (tribunmanado.co.id/finneke wolajan)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved