Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Irjen Pol Rudy Sufahriadi Ultimatum Empat DPO Teroris Poso Serahkan Diri, Ini Nama Mereka

Empat DPO teroris Poso yang hingga kini masih menjadi buruan satgas Madago Raya, pasca ALi Kora tewas.

Editor: Alpen Martinus
Kompas.com/Mansur
Kabar terbaru Basri, eks pimpinan MIT Poso. Kini ajak Ali Kalora Cs menyerah dan serahkan diri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Setelah berjuang sekian lama, akhirnya tim Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya berhasil menembak mati Ali Kora pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Meski begitu, mereka tak lantas berpuas diri, dan langsung memburu sisa teroris yang masih ada.

Berdasarkan informasi, mereka masih memburu empat daftar pencarian orang (DPO) teroris Poso usai pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Baca juga: Setelah Ali Kalora Tewas, Teroris MIT Poso Tinggal 4 Orang dan Kini Diburu Aparat, Ini Identitasnya

Setelah Ali Kalora Dipastikan Tewas, Giliran 4 DPO Teroris <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/poso' title='Poso'>Poso</a> Diburu Aparat, Berikut Identitasnya
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi.(DOk/Tribunnews.com)

Ke-empat DPO teroris Poso yang hingga kini masih menjadi buruan satgas Madago Raya saat ini adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi secara tegas mengimbau, kepada sisa DPO tersebut untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tegas terukur di lapangan.

"Diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan," kata Rudy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9/2021).

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi kontak tembak antara Satuan Tugas Madago Raya Polda Sulawesi Tengah dari team Sogili-2 dengan Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso.

Baca juga: Sosok Ali Kalora Pimpinan Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang Diduga Tewas, Dikenal Kejam

Ali Kalora
Ali Kalora (Kolase/Tribunjambi.com)

Insiden kontak tembak itu terjadi pada Sabtu (18/9/2021) sekitar pukul 18.00 WITA di daerah Desa Astina, Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, dari insiden kontak tembak itu, dua DPO teroris Poso berhasil ditangkap dalam kondisi tewas, satu diantaranya adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora yang dikenal sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

"Akibat kontak tembak tersebut telah tertembak dua DPO teroris Poso atas nama Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama dalam kondisi meninggal dunia di TKP," kata Rudy.

TKP kontak tembak itu sendiri berada kurang lebih 5 kilometer dari TKP pegunungan Desa Buana Sari, Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.

Baca juga: Ali Kalora, Pimpinan Teroris MIT Poso Tewas saat Kontak Senjata dengan Satgas Madago Raya

Di mana TKP, tersebut merupakan tempat terjadinya baku tembak yang juga menewaskan DPO teroris atas nama Abu Alim alias Ambo meningal dunia pada 17 Juli 2021 lalu.

Dari insiden baku tembak dengan Ali Kalora itu, Rudy mengatakan, Satgas Madago Raya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga milik Ali Kalora.

"Barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras panjang jenis M.16 diduga milik Ali Kalora, dua buah ransel, satu buah bom Tarik, satu buah bom bakar dan lainnya," ucapnya.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengungkapkan dengan ditangkapnya 2 DPO teroris Poso ini, maka DPO teroris Poso yang masih dalam pencarian tim Satgas Madago Raya tersisa 4 orang.

Sosok Ali kalora

Nama Ali Kalora memang sudah lama menjadi buruan aparat keamanan.

Dia disebut-sebut sebagai pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menggantikan Santoso yang telah tewas ditembak mati pada Juli 2016 silam.

Aksi Ali Kalora bersama kelompoknya melakukan banyak aksi teror terhadap masyarakat.

Ali Kalora dan kelompoknya diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Pemerintah bahkan membentuk Satgas Tinombala untuk menumpas kelompok teroris MIT, di mana target utama operasi adalah Ali Kalora.

Ali Kalora lahir di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso.

Ia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel.

Nama "Kalora" pada namanya, diambil dari desa tempatnya dilahirkan, sehingga nama Ali Kalora seringkali digunakan di media massa.

Ali Kalora merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Setelah kematian Daeng Koro -salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro.

Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.

Peneliti di bidang terorisme intelijen dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, berpendapat bahwa Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso.

Ini karena Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.

Menurut Kapolda Sulawesi Tengah saat itu, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso.

Dikenal Kejam

Ali Kalora dikenal sadis. Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa saat masih menjabat Komandan Jenderal Kopassus, mengungkap sadisnya perbuatan yang dilakukan oleh kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora kepada masyarakat di Poso.

Ia mengungkap, kelompok Ali Kalora tak segan mengancam, menyandera, bahkan membunuh masyarakat di Poso.

Menurut Cantiasa mereka akan melakukan hal tersebut kepada masyarakat biasanya untuk mendapatkan logistik dan makanan.

"Masyarakat ini diancam dan sebagainya kalau tidak menyerahkan makanan atau logistik itu ya dibunuh di sana. Dan tidak main-main, mereka membunuh itu dengan sadis. Semua modusnya itu dengan potong leher," kata Cantiasa dalam tayangan Podcast Puspen TNI di kanal Youtube resmi Puspen TNI yang diunggah pada Senin (17/8/2020) lalu.

Cantiasa pun mengungkapkan pembunuhan Agus Balumba, seorang petani di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, dilakukan kelompok MIT pimpinan Ali Kalora pada Agustus 2020 lalu.

Selain melakukan pembunuhan, kelompok Ali Kalora juga merampas sejumlah barang milik korban seperti jam tangan dan ponsel.

Kepolisian menyebut ada tujuh sampai 10 orang yang terlibat dalam pembunuhan petani tersebut.

Mereka adalah orang yang masuk dalam daftar pencarian orang oleh Satgas Operasi Tinombala. (*/TRIBUN-MEDAN.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Setelah Ali Kalora Dipastikan Tewas, Giliran 4 DPO Teroris Poso Diburu Aparat, Berikut Identitasnya

Berita lain terkait MIT Poso

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved