KKB Papua
Tenaga Kesehatan Layani Warga di Papua Tewas Diserang KKB, KSP: Tidak Memiliki Rasa Kemanusiaan
KKB Papua sampai saat ini terus menebar ketakutan kepada masyarakat sekitar.
TRIBUNMANADO.CO.ID - KKB Papua sampai saat ini terus menebar ketakutan kepada masyarakat sekitar.
Diketahui baru-baru ini KKB kembali berulah dan tenaga kesehatan menjadi korban.
Hal tersebut pun menjadi sorotan hingga ditanggapi Kantor Staf Kepresidenan.
Baca juga: 5 Zodiak yang Akan Beruntung pada September 2021, Ada yang Naik Gaji Ada Juga yang Dapat Apresiasi
Baca juga: Alasan Dhena Devanka Ingin Bercerai dari Jonathan Frizzy Terungkap, Ternyata Karena Hal Ini
Baca juga: Intip Sejarah Biapong Maumbi Minut, Makanan Ala Cina yang Menyebar dengan Filsafat Minahasa
Proses Evakuasi tenaga medis korban KKB di Distrik Kiwirok. (Kapolres Pegunungan Bintang for Tribun-Papua.com)
Kantor Staf Kepresidenan (KSP) memberikan peringatan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua untuk segera menghentikan aksi brutal yang tidak berkemanusiaan.
Terlebih lagi aksi-aksi kejahatan ini diarahkan kepada masyarakat sipil, fasilitas layanan publik, fasilitas kesehatan dan pendidikan.
"KKB harus segera menghentikan tindakan yang sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan ini. Aparat penegak hukum harus bertindak dan melakukan penegakan hukum secara tegas dan tuntas atas serangkaian aksi teror KKB," kata Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM, Jaleswari Pramodhawardani, Kamis (16/9/2021).
Peristiwa terakhir yang dilakukan oleh KKB adalah serangan dan pembakaran sejumlah fasilitas pelayanan publik seperti Puskesmas, Perumahan para tenaga kesehatan (nakes), Sekolah SD dan SMP, Perumahan bagi para guru serta Balai-balai Kampung.
Penyerangan ini terjadi pada hari Selasa (14/9/2021) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sehari sebelumnya, pada Senin (13/9/2021), KKB juga menyerang dan membakar Kantor Kas Bank Papua, Pasar, Puskesmas, dan SD Inpres di Kiwirok.
Serangkaian aksi yang mengganggu dan menimbulkan ketakutan di masyarakat tersebut telah berdampak setidaknya pada 11 orang nakes.
Dari jumlah tersebut, sebagian mengalami luka-luka, sebagian lagi meninggal dunia dan beberapa diantaranya dinyatakan hilang.
Kabar terakhir yang diterima KSP menyebutkan bahwa salah satu korban meninggal dunia adalah perawat Gabriella Meilani (22).
Sementara seorang nakes lain yang belum ditemukan adalah Gerald Sokoy (28).